KH. AHMAD MARWAZIE, MURID SPESIAL SYEKH YASIN AL-FADANI
RUMAH-MUSLIMIN.COM - Ketika bertanya di Facebook dan Instagram tentang para ulama yang haji tahun ini, salah satu jawaban terbanyak adalah : Kiai Marwazie Al-Batawie. salah satu yang merecomendasikan adalah beliau Ustadzna yang wajahnya mirip artis India ( lebih tepatnya polisi di film-film India ) Kh. Ma'ruf Khozin Hafidzohullah
Tadi malam setelah bertawassul kepada Yai Ma’ruf, saya diberi kesempatan untuk sowan ke beliau di hotel Lu’lua 301 . ada sedikit penyesalan dalam hati, mengapa saya baru mengetahui tentang Kiai Marwazie baru-baru ini ? dan mengapa banyak sekali dari kita - khususnya para cendekiawan pesantren - yang tidak menyadari keberadaan beliau sama sekali ?
Jika dikatakan beliau adalah santri Syaikh Yasin Al-Fadani mungkin itu adalah hal yang biasa, selain beliau masih banyak para kiai dan ulama kita yang pernah mengaji atau hanya mengambil sanad dari ulama kebanggaan Indonesia di kancah internasional itu. Tapi Kiai Marwazie bukan hanya sekedar murid Syaikh Yasin, beliau adalah salah satu santri terdekat Syaikh Yasin yang mulazamah kepada beliau mulai tahun 1978 sampai tahun 1988. dari waktu dimana Syaikh Yasin belum viral sebagai “Musnid Addunnya” yang dituju oleh para ulama dari segala penjuru dunia.
Syaikh Yasin menurut Kiai Marwazie adalah sosok yang sangat sederhana namun bersahaja. Saking sederhananya ada beberapa ulama yang pertama kali bertamu ke rumah Syaikh Yasin, sama sekali tidak menyangka bahwa itu adalah beliau, saking sederhananya sikap dan penampilan beliau. Syaikh Yasin juga merupakan ulama Muta’akkhirin yang jumlah gurunya bahkan lebih banyak dari Imam Suyuthi, Beliau mengambil sanad dari sekitar 600 ulama dari segala penjuru dunia.
Tadi malam saya menyampaikan, bahwa saya pernah mendengar dari salah satu ulama - yang pada akhirnya saya ingat adalah Gus Mus - bahwa dulu Syaikh Yasin meminta para Putra atau cucu ulama-ulama di Nusantara untuk menulis tentang para kakek atau leluhur mereka, atau setidaknya menceritakannya kepada Syaikh Yasin. Kiai Marwazie lalu mengomentari bahwa itu adalah salah satu misi terbesar Syaikh Yasin, cita-cita agung beliau adalah menghidupkan kembali ilmu sanad dan riwayat. sebelum wafatnya, Syaikh Yasin merasa kecewa akan minimnya minat dan perhatian para ulama di zaman itu akan ilmu sanad dan riwayat. sampai kata Kiai Marwazie, dulu ketika beliau bersih-bersih rumah Syaikh Yasin, ada berdus-dus manuskrip kitab-kitab tulisan Syaikh Yasin yang sudah berdebu dan dipenuhi kotoran. Seakan beliau hampir menyerah dan berkata : mau disampaikan kepada siapa ilmu-ilmuku ini jika peminatnya sangat sedikit sekali ?
$ads={1}
Kiai Marwazie juga mengatakan bahwa manuskrip kitab-kitab Syaikh Yasin itu pernah ingin dibeli oleh seorang ulama dengan harga 2 juta riyal, namun pihak keluarga menolak. Kiai Marwazie adalah satu orang yang diberi kewenangan oleh pihak keluarga Syaikh Yasin untuk meng-Isyrof atau memonitori kitab-kitab Syaikh Yasin yang dicetak dimana-mana.
banyak sekali ilmu dan faidah yang saya dapatkan dari beliau tadi malam, terakhir beliau alhamdulillah berkenan menutup majlis dengan memberikan kami ijazah hadits musalsal mahabbah dan awwaliah.
Sama seperti Gurunya, Kiai Marwazie adalah Sosok yang sangat tawadhu,sederhana dan apa adanya. ibarat permata yang terpendam, tidak banyak orang yang tau tentang beliau. padahal ulama-ulama Internasional sekaliber Habib Ali Al-Jufrie, Syaikh Usamah Al-Alzhari dll sudah pernah sowan ke rumah beliau untuk mengambil ilmu dan sanad.
Sehat selalu Kiai Ahmad Marwazie, semoga bisa berjumpa kembali dalam pertemuan yang lebih kaya akan ilmu dan faidah.
* Ismael Amin Kholil, Mekkah, 26 Juni, 2022
Sumber: dikutip melalui akun facebook Lora Ismael Amin Kholili Bangkalan
Demikian Artikel " KH. Ahmad Marwazie, Murid Spesial Syekh Yasin Al-Fadani "
Semoga Bermanfaat
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jama'ah -
