JIKA TUHAN MENCIPTAKAN SEMUA INI, KENAPA DIA MENGHANCURKANNYA DENGAN KIAMAT?
RUMAH-MUSLIMIN.COM - Pertanyaannya kelihatan substansial dan terkesan canggih, sebenarnya pertanyaan ini sangat dasar--kalau tidak dikatakan receh...
Pertama, pertanyaan ini menunjukkan bahwa pemahamannya tentang Tuhan masih minim. Penanya tidak paham bahwa sifat absolut (mutlak) merupakan sifat yang melekat kepada Tuhan (Allah). Sebaliknya, selain dari Tuhan (makhluk) sifat yang melekat padanya adalah relatif.
Kedua, keabadian (eternality) itu adalah milik Tuhan. Dan makhluk tidak memiliki keabadian. Contoh yang mudah untuk dilihat adalah tidak ada buatan manusia yang bersifat eternal (abadi). Bangunan kokoh yang didirikan manusia, pasti ada masa untuk bertahan. Baju yang dijahit dengan rapi dan kuat, pasti akan mengalami pelapukan.
Ketiga, hari kehancuran di dalam ajaran Islam tidak dinamakan kiamat (qiyamah: قيامة). Hari kehancuran di dalam al-Qur'an dan hadits disebut dengan sa'ah: ساعة, yang maknanya detik atau waktu. Makna itu menunjukkan bahwa kehancuran dunia terjadi dalam waktu yang singkat atau cepat, seperti cepatnya waktu.
Keempat, hari kehancuran dunia terjadi karena semua ciptaan Tuhan (Allah) sudah memasuki batas akhir dari masa hidupnya. Para ahli antariksa menyimpulkan bahwa energi matahari makin lama makin mengalami penyusutan. Dari situ bisa diprediksi, berapa lagi umur matahari. Demikian juga dengan bumi tempat manusia tinggal. Bumi tengah memasuki usia tua. Itu ditandai dengan makin lambannya putaran bumi, tidak menentunya cuaca, dan makin panasnya bumi. Demikian pula dengan ciptaan Allah (Tuhan) lainnya.
Kelima, di sisi lain, Tuhan (Allah) menegaskan bahwa manusia punya peran mempercepat kerusakan yang terjadi di bumi dan bahkan alam semesta. Sampah di antariksa, yang membuat adalah manusia dan itu berpengaruh terhadap kelangsungan hidup di bumi. Tuhan sudah menentukan bahwa semua yang diciptakan ada batasnya. Manusia menabrak batas-batas itu yang akhirnya berpengaruh kepada makhluk lainnya.
$ads={1}
Keenam, di sisi lain, semua yang terjadi di alam semesta ada makna yang harus digali oleh manusia, termasuk kehancuran alam semesta itu. Makna yang harus digali adalah bahwa semua yang dilakukan oleh manusia pasti akan diminta pertanggungjawaban oleh Allah (Tuhan). Manusia tidak boleh menganggap bahwa ia hidup bebas tanpa pertanggungjawaban. Nongkrong di warteg saja ada pertanggungjawaban, apalagi nongkrong di alam semesta...
Oleh : KH. Abdi Kurnia Djohan
Demikian Artikel " Jika Tuhan Menciptakan Semua ini, Kenapa Dia Menghancurkannya dengan Kiamat? "
Semoga Bermanfaat
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jama'ah -