PENGAKUAN TEMAN Al GHAUTS: MENINGGALKAN SYARIAT, BUKAN SANTRI DAN BELAJAR DARI BUKU
RUMAH-MUSLIMIN.COM - Semenjak kontroversi Ajaran Cafe Babe Gue (Al-Badr) mencuat ke publik. Banyak yang memberikan keterangan dan kesaksian mengenai kesesatan Tarekat Khidriyyah Al Muhammadi milik Maulana Abya Ahmad Al-Badr (a.k.a Heri Marzuki).
Tim rumah-muslimin menerima pesan dari salah satu teman dekatnya, sebut saja Ustadz Fulan yang tidak mau disebutkan namanya. Ia mengatakan bahwa dirinya mengenal Maulana Abya Ahmad Al-Badr (a.k.a Heri Marzuki) sejak tahun 2009 Silam. Pertemuan pertama kali dengannya terjadi di Pasar Batu cincin Rawa Bening, Jatinegara - Jakarta Timur.
Setelah pertemuan tersebut, Ustadz Fulan terus menjalin silaturahmi dengannya. Hingga di suatu kesempatan ia diajak oleh Heri untuk bermain ke rumahnya di daerah Pondok Kopi, Jakarta Timur dan Majelis Ilmu miliknya di daerah Tambun, Bekasi - Jawa Barat.
Semenjak Ustadz Fulan berkunjung ke Majelis milik Heri, dirinya mengaku melihat keganjalan-keganjalan pada majelis yang berkedok tarekat tersebut. saat itu jumlah pengikutnya masih berjumlah puluhan, tidak banyak seperti saat ini dan dirinya sempat menantang Heri untuk berdiskusi terbuka membahas ilmu Tasawuf dan Bab Tarekat.
Baca Juga: Benarkah ada Ismu Ruh di Kitab Al-Ghunyah?
Ia juga mengatakan bahwa Tarekat milik rekannya ini tidak memiliki sanad dan background pendidikan di Pesantren. Menurut Ustadz Fulan, pemahaman Heri berdasarkan bacaan buku terjemahan saja.
" Saya ane kenal Heri Marzuki tahun 2009 di pasar batu cincin rawabening daerah jatinegara wilayah jakarta timur. trus semakin saya kenal sm dia saya di ajak maen kerumah dia di pondok kopi jakarta timur dan ke majelis dia di daerah tambun bekasi. trus setelah saya cermati dia dan pengikutnya membawa ajaran yang menyimpang dengan kedok tarekat. Waktu jumblah pengikutnya masih puluhan, saya sempat nantang dia diskusi terbuka membahasa ilmu tasawsuf dan bab tarekat. " Ujar Ustadz fulan melalui pesan WhatsApp yang diterima tim rumah-muslimin.com
Selain itu dirinya menyaksikan bahwa temannya ingkar terhadap Syari'at seperti meninggalkan Shalat fardhu, Puasa Ramadhan dan berkumpul dengan wanita yang bukan mahromnya.
" Selain itu saya menyaksikan dia ingkar dgn syariat spt dia meninggalkan sholat fardhu, puasa romadhon, berkumpun dgn wanita yg bukan muhrim dst. " Lanjutnya...
Bahkan dirinya pun merasa heran, kenapa ulama sekelas Buya Arrazy Hasyim bisa terjebak dalam tarekat temannya ini, padahal BAH memiliki standard dalam disiplin ilmu.
$ads={1}
" Dan saya sangat heran kenapa Razzy Hasyim bisa yakin dan ikut dengan si Heri, padahal Razzya memiliki standar dalam disiplin ilmu.. " Ujarnya...
Heri mengaku sering berjumpa dengan Nabi Muhammad SAW dan Nabi Khidir As. Saat itu dirinya masih husnudzon dengannya, namun lama kelamaan bicara Heri semakin ngelantur dan ngagul dan menyimpulkan bahwa Heri adalah orang yang kurang akalnya.
Baca Juga: Posisi Buya Arrazy di Tarekat Milik Maulana Abya Al Badr
Setiap Heri berbicara, ia hanya menganggap sebagai lelucon saja. Tapi yang membuat dirinya terkejut, banyak muridnya sangat yakin bahwa Maulana Abya Ahmad Al-Badr (a.k.a Heri Marzuki) adalah seorang Waliyullah.
" Pertama kali saya ketemu sama Heri, dia ngaku sering jumpa dengan Rosulullah dan Nabi Khidir.. Tapi saat itu saya masih husnudzon dengan dia, dan lama kelamaan omongan dia banyak yg ngaco dan sering ngagul akhirnya saya menilai dia orang yang KURANG AKAL ..
Makanya omongan dia saya anggap cuma lelucon, tapi yg ajaib banyak muridnya yang sangat yakin dengan perkataannya bahkan menganggap dia sebagai Wali Allah.. " Ujarnya kembali...
Pada tahun 2010, Ustadz fulan pernah mengajak Heri dengan beberapa orang muridnya untuk silaturahmi ke Rumah Almarhum Habib Ja'far Al Kaff sebelum tinggal di komplek Kav. Polri Ragunan jakarta selatan.
" Selain itu dulu tahun 2010 saya pernah ajak si Heri dengan beberapa orang muridnya kerumah Almarhum Habib Ja'far Al Kaff waktu beliau tinggal di komplek kav.polri ragunan jakarta selatan. " Tutupnya.
Menurut keterangan Ustadz Fulan, dirinya akan berkunjung dengan beberapa temannya ke bait Heri, tentunya dengan niat silaturahmi dan menasehatinya.
Tulisan ini kami buat berdasarkan wawancara dengan Ustadz Fulan secara langsung. Beliau tidak bisa menyebutkan namanya karena berkaitan dengan privasi. artikel ini bisa kami pertanggung jawabkan dunia dan akhirat.
Baca Juga: Habib Luthfi bin Yahya: Tarekat (Buya Arrazy) Nyeleneh! Lawan Aja
Berikut beberapa foto yang beliau dokumentasikan di galeri smartphonenya:
Penulis: Hendra, S
Demikian Artikel " Pengakuan Teman Al Ghauts: Meninggalkan Syari'at, Bukan Santri dan Belajar dari Buku "
Semoga Bermanfaat
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jama'ah -