BIOGRAFI SYEKH MUHAMMAD ZAHID AL-KAUTSARI AL-HANAFI
RUMAH-MUSLIMIN.COM - Seorang ulama besar dan wakil Syaikhul Islam terakhir dari kekhalifahan Usmaniyah. Tumbuh di lingkungan keilmuan Islam yang masih murni di Ma’had Al-Fatih hingga mendapatkan syahadah alimiyah. Lingkungan keilmuan yang belum bercampur dengan paham liberal, sekuler, modernis, salafi, syiah dll.
Saat khilafah runtuh, beliau hijrah ke Mesir demi menyelamatkan agama dan nyawanya.
Saat menetap di Mesir, betapa kagetnya beliau melihat banyaknya pemikiran-pemikiran menyimpang yang muncul, mulai dari ekstrem kanan hingga ekstrem kiri, di negeri yang memiliki salah satu institusi pendidikan Islam terbesar dunia, Al-Azhar, yang disebut sebagai bentengnya ahli sunah waljamaah. Bahkan terkadang pemikiran menyimpang itu malah bersumber dari ulama Al-Azhar sendiri.
Beliau menilai sudah menjadi tanggung jawab ulama untuk meluruskan pemikiran-pemikiran tersebut dalam rangka membentengi akidah umat. Semua dinamika pemikiran di masa beliau dapat kita temukan di buku-buku yang beliau tulis, kumpulan maqalat dan juga tercermin dari kitab-kitab yang beliau tahqiq.
$ads={1}
Beliau dikenal dengan sikap kerasnya terhadap akidah tajsim dan paham anti-mazhab. Sejak abad lalu dua paham ini sangat gencar disebarkan dan dinisbatkan kepada salaf secara dusta. Beliau yang tumbuh di lingkungan keilmuan yang lurus dan karena kepakarannya dalam ilmu akidah dan fikih, sangat sadar betapa bahayanya dua paham ini. Beliau termasuk tokoh yang berjuang keras mempertahankan tradisi bermazhab dalam fikih Islam, terkhusus mazhab Hanafi. Karena sikapnya yang keras ini, tuduhan fanatik sering disematkan pada beliau. Tentu saja bagi orang yang mempelajari biografi beliau dengan baik tahu bahwa tuduhan ini tidak benar.
Di antara kitab pertama yang beliau tulis sesampainya di Mesir adalah kitab Ta`nib Al-Khathib dan Al-Nukat Al-Tharifah. Ta’nib Al-Khathib berisi bantahan terhadap Al-Khathib Al-Baghdadi atas riwayat-riwayat lemah dan palsu yang berisi celaan kepada imam Abu Hanifah yang beliau paparkan dalam Tarikh Baghdad. Sementara kitab Al-Nukat Al-Tharifah adalah kritikan beliau terhadap bantahan Ibnu Abi Syaibah kepada imam Abu Hanifah. Syaikhul Islam Musthafa Shabri menyanjung tinggi dua kitab ini dan berkata: “Inilah dua kitab yang Ma’had Al-Fatih di Dar Khilafah sebelumnya banggakan atas Ma’had Al-Azhar di Mesir”. Seolah-olah beliau mengatakan siapakah ulama Al-Azhar zaman sekarang yang mampu menulis seperti kedua kitab ini?
Untuk mengenang jasa beliau, Al-Azhar mengadakan seminar tentang sumbangsih beliau dalam dunia keislaman. Seminar ini diadakan 11 tahun silam, diisi oleh Dewan Ulama Senior dan beberapa tokoh lainnya.
Diceritakan beliau hidup miskin. Beliau wafat di umur 75 tahun, 45 tahun beliau habiskan di Turki dan sisanya di Mesir, meninggalkan berbagai karya ilmiah yang kita rasakan manfaatnya sampai sekarang.
Rahimahullah rahmatan wasi’ah
Oleh: Khalil Kapeh Panji
Demikian Artikel " Biografi Syekh Muhammad Zahid Al-Kautsari Al-Hanafi "
Semoga Bermanfaat
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jama'ah -