KISAH WANITA YANG DIPOTONG TANGANNYA KARENA BERDUSTA
RUMAH-MUSLIMIN.COM - Dalam kitab Al Mushannaf-nya Imam Ibnu Abi Syaibah ada sebuah riwayat:
Ada seorang wanita mendatangi wanita lainnya dan berkata, "Fulanah mau pinjam perhiasanmu". Maka wanita ini pun memberikan perhiasan itu kepadanya. Setelah sekian lama, wanita yang meminjamkan perhiasan ini tidak mendengar kabarnya lagi. Ternyata wanita yang meminjam untuk orang lain itu berdusta dan menggelapkan perhiasannya. Saat ditagih, wanita yang meminjam malah berkata, "Kapan saya pinjam perhiasan padamu? Tidak pernah."
Baca Juga: Kisah Pencuri yang Alim
Akhirnya wanita itu pun dilaporkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Di depan beliau si wanita tetap tidak mengaku, bahkan berani bersumpah demi Allah demi menutupi kejahatannya. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda :
"Kalian (para Sahabat) pergilah ke rumah wanita (yang tidak mengaku) ini, ambil perhiasan itu dibawah kasurnya.", ternyata benar, perhiasan itu ia sembunyikan di bawah kasur. Kemudian sebagai hukuman, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan agar tangan wanita itu dipotong.
Ini adalah salah satu bukti bahwa diantara khashaish/ keistimewaan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah beliau boleh memutuskan hukum secara zhahir sebagaimana para Nabi lainnya dan sebagaimana beliau tetapkan untuk umatnya, harus dengan bukti yang kuat. Dan beliau juga boleh menetapkan hukum dengan ilmu hakekat, sebagaimana cara Nabi Khidhir 'alaihissalam.
$ads={1}
Hadits di atas adalah salah satu buktinya, selain juga hadits² lainnya. Seperti hadits tentang kakek moyang kaum takfiri. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan dan menantang para sahabat untuk membunuh bibit kaum khawarij itu. Namun para sahabat tidak ada yang sanggup melakukannya, sebab setiap kali ada sahabat yang mencoba melakukannya, orang itu sedang shalat atau ibadah lainnya, mereka tidak sanggup membunuh orang yang sedang beribadah. Akan tetapi perintah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk membunuhnya itu serius, tidak mungkin main² apalagi menguji nyali para sahabat, beliau mengeluarkan perintah membunuh itu dengan dasar ilmu hakekat.
Dari kitab Al Bahir fi Hukmin Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bil Bathin waz Zhahir, Imam Jalaluddin As Suyuthi
Oleh: Ahmad Atho
Demikian Artikel " Kisah Wanita yang dipotong tangannya karena Berdusta "
Semoga Bermanfaat
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jama'ah -