TELADAN DARI PEMIMPIN NU
RUMAH-MUSLIMIN.COM - Menjaga halal-haram barang yang dikonsumsi itu satu-satunya pintu agar derajatnya naik di sisi Gusti Allah dan di kalangan manusia. Bahkan juga di hadapan seluruh makhluk.
Kita bisa lihat contoh dari Para Kyai dan ulama kita yang terjaga dari barang haram bahkan syubhat. Mereka punya wibawa di depan orang lain. Orang lain mau menyogoknya, jadi sungkan. Mau ngasih sesuatu sama Kyai itu aja takut.
Tapi sikap itu berbuah banyak orang yang mencintai mereka. Karena orang yang menjaga diri dari barang haram itu biasanya gak suka ngerepoti orang lain. Malah suka memberi apapun yang mereka punya. Akhirnya orang2 yang mau ketemu Kyai2 tersebut gak perlu bingung nyiapin amplop. Hahaha.
Saya baru-baru ini ditamui Mas Admin media digital dari Masjid Al Abror Simolawang, Surabaya. Masjid Al Abror. Karena Masjid Al Abror banyak menstreaming pengajian Buya KH. Miftahul Akhyar, otomatis Mas Admin banyak berinteraksi dengan Rais Aam PBNU tersebut. Mas Ngademin banyak bercerita tentang betapa Buya Miftah (panggilan dari para santri kepada KH. Miftahul Akhyar) hidupnya sangat menjaga betul harta yang masuk itu bukan harta haram maupun syubhat. Istilahnya wara'.
$ads={1}
Pernah Buya Miftah ditamui pejabat, lalu mau diberi uang, Buya Miftah menolaknya hingga Buya Miftah tersudut-sudut di pojok tembok beliau. Punggungnya sampai nempel tembok gara-gara bersikeras menolak uang itu. Emoh-emoh temenan pokoknya. Hingga tamu itu pulang, uang itu pun sama sekali gak diterima Buya Miftah. Beliau pun mewanti-wanti putra-putranya agar hati-hati menerima harta.
Juga teringat Mbah Mus (KH. Musthofa Bisri) yang juga emoh-emoh temenan dengan harta syubhat. Padahal, andai butuh duit, kenalan beliau pejabat semua, gampang saja minta. Tapi bagi beliau hal itu haram.
Baca Juga: Paham Liberalisme di tubuh NU ada di Wahid Institute
Anehnya, walau punya sikap masalah harta sedemikian keras, kedua Kyai Priyantun Ingkang Minulyo tersebut malah dihormati sedemikian banyak orang. Malah mereka berdua jadi pemimpin tertinggi ormas ulama terbesar di dunia, Nahdlatul Ulama. Derajatnya diangkat oleh Gusti Allah di dunia, semoga hingga akhirat. Aamiin.
Masih banyak contoh dari Kyai dan ulama kita. Betapa mereka betul-betul menjaga diri dari barang haram dan syubhat. Mereka pun berwibawa di depan teman, santri, pengikut bahkan musuh mereka. Mereka pun diangkat derajatnya di dunia dan akhirat.
Jadi bagi warga nahdliyin harus bangga dengan para pemimpin-pemimpinnya. Dan berusaha mencontoh sikap mereka terhadap harta. Semampu kita, kita hindari barang haram biar diangkat derajatnya oleh Gusti Allah di dunia dan akhirat.
Mugi manfaat.
Oleh: Fahmi Ali N H
Demikian Artikel " Teladan Dari Pemimpin NU "
Semoga Bermanfaat
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jama'ah -