MENGENAL ABDUL WAHAB BIN ABDURRAHMAN BIN RUSTUM, SEKTE KHAWARIJ MODERAT
RUMAH-MUSLIMIN.COM - Dia adalah putra mahkota, namun karena kepemimpinan menurut mereka harus berdasarkan atas musyawarah dan tidak boleh dibagi secara turun temurun seperti di masa Umawi maka ia pun turut bersama 6 orang lain untuk menjadi ahlul hall wal 'aqd sepeninggal Abdurrahman b. Rustam (w. 190 H), pemimpin pertama Dinasti Rustam. Ini persis seperti Umar yang memilih tujuh orang untuk mencari pengganti setelah ia wafat.
Dari tujuh orang itu, tersisa dua kandidat terkuat yaitu Mas'ud al-Andalusi dan Abdul Wahhab b. Abdurrahman b. Rustam (w. 211 H). Sebenarnya Mas'ud berada di atas Abdul Wahhab dalam banyak hal, namun ternyata ketika hari pembaiatan ia justru bersembunyi karena tak mau memegang amanah sebagai pemimpin negara. Akhirnya dengan terpaksa dibaiatlah Abdul Wahhab, umurnya saat itu adalah 52 tahun.
$ads={1}
Abdul Wahhab ini bukan orang sembarangan, sepanjang hidupnya ia telah menemani ayahnya di masa-masa perjuangan melawan kekuatan Abbasiyah di Qairuwan (Tunisia sekarang). Di tangan ayahnya, kelompok Ibadhiyah yang tersebar di wilayah Afrika Barat Laut (Tunis, Aljazair, Maroko sekarang) bisa disatukan untuk menahan perluasan wilayah yang dilakukan oleh Abbasiyah di Qairuwan, meski pada akhirnya mereka kalah dan terpaksa lari semakin ke Barat. Di tempat pelariannya itulah, di kota Tiaret, ayahnya dibai'at untuk menjadi pemimpin wilayah tersebut.
Masa kepemimpinan Abdul Wahhab ini tidaklah mulus, setidaknya ia harus menghadapi tiga kali pemberontakan yang dilakukan terhadap pemerintahannya karena ia dianggap mendapatkan jabatan itu dengan warisan sebagaimana para khalifah Umawi dan Abbasi. Tak hanya harus berperang di medan perang, Ia pun bahkan sempat hampir terbunuh karena percobaan pembunuhan yang dilakukan terhadapnya, meski akhirnya ia selamat. Pemberontakan demi pemberontakan berhasil ia tumpas sehingga negara masuk ke dalam kondisi tenang.
Ia pernah berniat untuk melakukan perjalanan haji, tapi dilarang oleh para ulama Ibadhiyah cabang Timur Tengah karena nyawanya akan terancam jika ia memasuki wilayah kekuasaan Abbasiyah. Ia pun akhirnya mengurungkan diri untuk melaksanakan haji dan menjadikan perjalanannya itu untuk memperkuat wilayah-wilayah yang ia kuasai.
Baca Juga: Syaikh Abdul Aziz bin Baz: Berarti saya juga seorang Sufi?
Dinasti Rustam ini bertahan sekitar 132 tahun (164-296 H). Di masa ini, kota Tiaret menjadi pusat keilmuan di wilayah Afrika Barat Laut, bahkan di sana terbangun sebuah perpustakaan besar al-Ma'shumah yang menyimpan 300rb lebih buku. Abdul Wahhab sendiri memimpin selama 40 tahun, dan wafat tahun 211 H.
(Disadur dari buku al-Daulah al-Rustamiyah bi al-Maghrib al-Islami karya Muhammad Isa al-Hariri).
Bukunya bisa didownload di sini... https://bit.ly/3FeQe5V
--------
Ibadhiyah adalah kelompok dari sekte khawarij yang cukup moderat. Pada masa Umayah, sekte khawarij yang ada di wilayah Timur Tengah itu ada yang ekstrem dan ada yang moderat. Yang ekstrem ditumpas oleh umawi, yang moderat masih tersisa bahkan sampai hari ini.
Oh ya, sebagian salafi menyebut kata "Wahabi" itu nisbatnya kepada Abdul Wahhab b. Rustam ini, sedangkan yang lain menyebut kata "Wahabi" itu nisbatnya kepada Syekh Muhammad b. Abdul Wahhab dari Nejd.
Baca Juga: Cara dan Metode Wahabi dalam Menyebarkan Ajarannya
Saya sendiri masih menyimpan tanya, apakah Abdul Wahhab b. Rustam ini "memimpin" sebuah sekte agama hingga penisbatan kata "wahabi" kepadanya itu cocok (karena konteksnya adalah sekte agama), atau beliau hanya pemimpin politik saja...
Oleh: Fahmi Hasan Nugroho
Demikian Artikel " Mengenal Abdul Wahab bin Abdurrahman bin Rustum, Sekte Khawarij Moderat "
Semoga Bermanfaat
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jama'ah -