CATATAN SYAIKH MUHAMMAD RAJAB AL-BAYYUMI, MESIR
RUMAH-MUSLIMIN.COM - Aku naik kereta Api Al-Shâ'id dari Giza menuju Abu Tij. Tetiba, Aku melihat seorang Syaikh penuh ketenangan di kelas kedua, bermahkotakan kewibawaan sembari kedua bibirnya komat-kamit membaca tasbih. Lalu, Ia mempersilakanku agar Aku duduk disampingnya dengan spontan. Sesaat kemudian, Syekh itu meninggalkan tempat duduk dan menaruh tasnya di tempat duduk itu. Tak berselang lama, Ia pun kembali, sembari tersenyum beliau berkata:
وما تشاءون الا ان يشاء الله
Aku pun memperhatikan beliau seraya berkata: Khairan! Kenapa, Pak?
Ia pun menjawab: Aku tadi hendak berwudhu, tapi airnya mati. Aku pun balik lagi.
Ketika diam, Syekh pun memutusnya dengan berkata: Dulu Syaikhuna al-Ustadz al-'Arif Billâh Muhammad al-Thâhir al-Hâmidi -Rahimahullâh- naik kereta api hendak menuju Luxor. Kemudian, ketika menjelang waktu maghrib, beliau hendak mengambil air wudhu. Ternyata, airnya mati. Beliau lantas kembali dengan tenang. Ketika kereta api itu sampai As-yuth, tiba-tiba rusak. Dan beliau memberitahu kami bahwa kereta api tersebut tidak akan berangkat kecuali setelah 20 menit. Syekh dan rombongan beliau pun turun. Mereka pun berwudhu dan shalat dengan penuh ketenangan, kemudian kembali ke tempat duduk masing-masing. Ketika mereka telah menempati tempat duduk, kereta api itu pun siap untuk melanjutkan perjalanan.
$ads={1}
Sebelumnya Aku tidak mengetahui tentang Syekh Muhammad al-Thâhir al-Hamîdi kecuali sebatas bahwa beliau seorang Alim, termasuk Kibâr Ulama al-Azhar. Beliau saat itu menjabat sebagai Syaikh di suatu lembaga pendidikan Agama. Aku pun berkata pada beliau: Tokoh itu seorang Alim Azhari. Kisah itu merupakan karamah beliau.
Potret: Syekh Muhammad al-Thâhir al-Hamîdi
Oleh: Nur Hasim
Demikian Artikel " Catatan Syaikh Muhammad Rajab al-Bayyumi, Mesir "
Semoga Bermanfaat
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jama'ah -