AQIDAH ADALAH: PENGERTIAN, FUNGSI, TUJUAN DAN CONTOH AQIDAH AKHLAK DALAM ISLAM
RUMAH-MUSLIMIN.COM - Berbicara masalah aqidah ialah hal yang mengandung filosofi mendalam. Jika merujuk pada pembahasannya, hal ini sangat amatlah kompleks sebab berkaitan dengan perbedaan pendapat antar ulama.
Sehingga ketika dalam mempelajari ilmu ini harus benar-benar dilakukan secara pelan-pelan, sungguh-sungguh serta konsisten dan tentunya melalui rujukan kitab dan ulama yang tepat berdasarkan pemahaman yang dipahami oleh Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam, para sahabat, para ulama dahulu hingga saat ini.
Pada kesempataan kali ini kami akan mengupas tentang pembahasan mengenai Pengertian aqidah akhlak dan aqidah islam secara garis besarnya.
Pengertian Aqidah Akhlak
Mungkin kita sering mendengar istilah dari Aqidah dan Akhlak di media sosial maupun ketika belajar agama di sekolah. Kata ini tentunya tidak terlepas dari makna secara bahasa (etimologi) dan makna secara istilah (terminologi).
untuk mengetahui bagaimana penjelasannya, yuk disimak melalui penjelasannya di bawah ini:
Apa itu Aqidah?
Jika ingin menjawab pertanyaan mengenai perkara aqidah, kita dapat memulai dari memahami pengertian aqidah terlebih dahulu. Jika melihat dari sisi bahasa, aqidah berasal dari kata al-‘aqdu, yang artinya ikatan.
Dalam bahasa arab lain yang artinya menunjukkan apa itu aqidah yakni at-tautsiiqu (kepercayaan yang kuat), al-ihkaamu (mengokohkan) & ar-rabhtu biquwwah (mengikat dengan kuat).
Secara terminologi apa itu Aqidah? Aqidah merupakan suatu kepercayaan atau iman yang memiliki prinsip yang kuat, teguh dan pasti dalam menjalaninya tanpa ada keraguan sedikipun di dalamnya.
Dalam agama islam, aqidah merupakan sesuatu hal yang sangat amat penting bagi keimanan seseorang, wajibnya seorang muslim memegang teguh aqidah dalam hidupnya agar lebih terarah dan tidak keluar dari kooridor agama ini.
Dalam Al-Qur'an banyak ayat-ayat yang menjelaskan tentang ilmu Aqidah, salah satunya Surat Al-Baqarah Ayat 186:
Artinya: “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran“.
$ads={1}
Apa itu Akhlak?
Akhlak berasal dari serapan Bahasa Arab yakni Kholaqo (tingkah laku, prilaku, watak dan budi pekerti)
Jika dilihat secara istilah akhlak adalah suatu sikap yang sudah melekal di dalam diri seseorang yang direpresentasikan melalui tingkah laku dan perbuatan.
Pengertian akhlak ialah suatu sikap yang direpresentasikan dalam sebuah tindakan maupun perbuatan yang dilakukan dalam kehidupan sehar-hari dengan memegang norma-norma islam yang berlaku sesuai dengan kepercayaan yang dimilikinya.
Secara umum, Aqidah akhlak bukan hanya mengajarkan tentang keimanan saja namun juga membentuk perilaku yang diamalkan dalam kehidupan sehari-harinya dengan berinteraksi langsung sesama manusia dan kepada Allah SWT.
Dalam Al-Qur'an banyak ayat-ayat yang menjelaskan tentang ilmu Akhlak, salah satunya Surat Al-Baqarah Ayat 153:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
Bacaan latinnya:
"Yā ayyuhallażīna āmanusta'īnụ biṣ-ṣabri waṣ-ṣalāh, innallāha ma'aṣ-ṣābirīn"
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar,"
Ruang Lingkup Aqidah
Di dalam Aqidah juga memiliki ruang lingkup yang beragam. Menurut para ulama beberapa ruang lingkup dari aqidah yakni:
1. Ilahiyat
Ilahiya adalah suatu hal yang dibahas berdasarkan ruang lingkup/persoalan ketuhanan khususnya membahas mengenai Allah SWT & sifat yang dimiliki-Nya.
2. Nubuwat
Nubuwat adalah pembahasan mengenai persoalan yang berkaitan dengan hubungan Allah dengan para utusan-Nya yaitu Nabi dan Rasul.
3. Ruhaniyat
Ruhaniyat adalah suatu hal yang membahas mengenai ruang lingkup yang berhubungan dengan makhluk gaib, seperti malaikat, jin, dan iblis.
4. Samiyyat
Samiyyat adalah persoalan yang membahas hal yang berkaitan dengan alam gaib, seperti surga, neraka, alam kubur, padang mahsyar, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Makna ketinggian Allah SWT di Dalam Al-Qur'an
Tingkatan Aqidah
Aqidah memiliki tingkatan. Jadi setiap orang yang memiliki tingkatan aqidahnya masing-masing yang berbeda antara satu dengan lainnya. Hal ini berdasarkan pada dalil, penghayatan dan pemahaman serta aktulisasinya.
Berikut Pembahasan mengenai tingkatan aqidah:
1. Tingkat Taqlid
Tingkat Taqlid adalah sikap seseorang yang menerima suatu kepercayaan tanpa diketahui alasan yang mendasarinya, ia menerimanya begitu saja tanpa dicari tahu kebenaran dan kesalahannya dan tetap mengimaninya. Setiap orang seharusnya tidak boleh bersikap taqlid dalam memahami dan mengamalkan aqidah agar dapat memahami kebenaran yang sesungguhnya.
2. Tingkat Ilmul Yaqin
Tingkat Ilmul Yaqin adalah sikap yakin yang ada pada diri seseorang dengan memperoleh ilmu yang didasakan pada persoalan-persoalan teoritis.
4. Tingkat ‘Ainul Yaqin
Tingkat 'Ainul Yaqin adalah keyakinan seseorang yang didasarkan & diperoleh melalui suatu pengamatan secara langsung tanpa melalui perantara.
5. Tingkat Haqqul Yaqin
Tingkat Haqqul Yaqin adalah yaitu suatu keyakinan seseorang terhadap aqidah yang didasarkan pada pengamatan & penghayatan dari pengalaman yang telah dilakukan dalam melakukan aktualisasi aqidah itu sendiri.
Fungsi Aqidah
Tujuan Mempelajari Aqidah
Pelajaran tentang aqidah adalah hal-hal yang memiliki maksud atau tujuan. Penjelasan tujuan mempelajari aqidah adalah sebagai berikut:
Berusaha meningkatkan ibadah kepada Allah SWT. Artinya, dengan niat yang teguh dalam memelihara akidah, seseorang akan memelihara ibadah yang semata-mata didasarkan pada Allah. Selain itu, mereka percaya bahwa tidak ada sekutu bagi-Nya.
Dalam mencari ketenangan, berbagai pelajaran aqidah merupakan hal-hal yang memberikan arah dalam menjalani berbagai bidang kehidupan. Dimana semua yang kita manusia lakukan pada dasarnya adalah mencari ketenangan agar dapat hidup dengan damai dan tentram. Sebenarnya belum tentu demikian, karena kehidupan di dunia selalu penuh dengan rintangan, dengan mempelajari aqidah dan berpegang teguh, rintangan tersebut akan dapat diatasi dengan keyakinan yang kuat.
Berusaha memperbanyak amal sholeh sesama Allah. Kehidupan di dunia ini bukan hanya untuk manusia tetapi juga untuk seluruh ciptaan Tuhan. Manusia diciptakan oleh Tuhan untuk memiliki akal dan hati untuk menghargai ciptaan Tuhan yang lain. Tentunya perlu menjaga keseimbangan antara kehidupan sesama makhluk agar kehidupan berjalan dengan lancar dan baik.
Berusahalah untuk membela Islam dengan benar dan tegas. Hal ini dapat tercermin dari perilaku seseorang yang serius mempelajari dan mengamalkan aqidah. Dibutuhkan ketekunan dan tekad yang kuat untuk mengamalkan aqidah dalam kehidupan sehari-hari.
Bebaskan pikiran dan pikiran, dan hati yang kosong. Seseorang yang tidak memiliki dasar atau pedoman untuk menjalani hidup biasanya mudah terpengaruh. Oleh karena itu, dengan mempelajari dan mengamalkan aqidah, maka pikiran, pikiran, dan hati yang kosong atau hampa selalu dapat terisi dan meyakini bahwa Allah adalah pusat tujuan mereka.
Berusaha meluruskan tujuan dan perbuatan penipuan dengan beribadah kepada Allah SWT dan berhubungan atau muamalah dengan sesama manusia.
Yakinkan diri Anda untuk bersungguh-sungguh dalam segala hal dengan meluangkan waktu untuk melakukan perbuatan baik semata-mata dengan mengharap keridhaan Allah SWT.
Penyimpangan Aqidah dalam Islam
Dalam mempelajari aqidah, yang harus diperhatikan dan diperhatikan adalah penyimpangan dari aqidah itu sendiri. Penjelasan mengenai penyimpangan dari aqidah adalah sebagai berikut:
Ketidaktahuan tentang aqidah, ini berarti kurangnya kemauan dan niat seseorang dalam mempelajari aqidah itu sendiri. Seseorang tidak akan bisa mengamalkan aqidah dengan benar jika tidak mau mempelajarinya. Akibatnya, akan ada dalam dirinya kebalikan antara yang baik dan yang jahat.
Baca Juga: Musyrik Hukumnya Meyakini Allah Berada di atas 'Arsy
Fanatisme terhadap sesuatu, pada dasarnya fanatisme mengacu pada ketertarikan atau kecintaan yang berlebihan terhadap sesuatu. Dalam aqidah, fanatisme biasanya berkaitan dengan sesuatu yang merupakan warisan tertentu atau budaya, adat istiadat nenek moyang ataupun karena terpaku hanya pada satu ajaran saja. Jadi jika yang dipahaminya tersebut mengandung kebatilan atau menyalahi aqidah dalam pelaksanaannya, maka tetap dipertahankan.
Taqlid buta, artinya sikap seseorang dalam mempelajari aqidah dengan mengambil pendapat manusia tanpa berusaha menemukan dan menyelidiki dalil-dalil kebenarannya.
Contoh Aqidah dalam Islam
Setelah membahas berbagai hal tentang akidah di atas, Anda bisa menemukan contoh akidah tersebut di bawah ini.
Percaya hanya kepada Allah dan segala sifat yang dimilikinya dengan menerima dan meyakini segala sesuatu menurut dasar yang telah tertulis dalam Al-Qur'an dan Hadist. Jika ada ayat mutasyabihat yang samar maknanya, maka perlu adanya takwil seperti wajah (ditakwil dengan makna kekuasaan).
Melaksanakan 6 rukun iman dengan baik dalam kehidupan sehari-hari sesuai ajaran Islam
Menjaga ketakwaan kepada Allah dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Saling menghormati dan menjalankan sikap toleransi berdasarkan akidah Islam yang telah dipelajari. Hal ini dimaksudkan untuk dapat menjalin hubungan antar manusia namun tetap memperhatikan batas-batas tertentu.
Hal-hal yang telah kita bahas di atas tentang aqidah mulai dari pengertian apa itu aqidah, aqidah akhlak, aqidah Islam dan berbagai hal tentang aqidah merupakan pelajaran penting dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh Aqidah Islam yang benar dan Sesat
Oleh: Admin Rumah-Muslimin
Demikian Artikel " Aqidah Adalah: Pengertian, Fungsi, Tujuan dan Contoh Aqidah Akhlak dalam Islam "
Semoga Bermanfaat
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jama'ah