A. HASSAN; ULAMA REVOLUSIONER DAN DOKUMENTATOR ULUNG
RUMAH-MUSLIMIN.COM - Berikut ini akan saya tampilkan hasil transkip dari penulis yang bernama M. Jasin BA. tentang Syekh A. Hassan yang dimuat dalam majalah Gema Islam No. 74 (1965) yang menunjukkan bahwa A. Hassan adalah ULAMA REVOLUSIONER dan DOKUMENTATOR ULUNG.
Ustadz A. Hassan : Dokumentator Surat-surat dari Endeh
--M. Jasin B.A.--
Bagi orang jang mempeladjari atau membatja buku ,,Di bawah Bendera Revolusi" jang berisi kumpulan buah pikiran Bung Karno Presiden Republik Indonesia, Pemimpin Besar Revolusi kita, pada halaman 325 sampai 344 akan dapat terbatja Kumpulan surat2 Bung Karno dari Endeh (waktu beliau dibuang oleh Pemerintah Pendjadjah Hindia Belanda dulu) kepada Ustadz A. Hassan di Bandung. Surat2 itu lebih dari 10 putjuk banjaknja. Surat2 Bung Karno tsb ditulis pada 1935; djadi sampai kini sudah berusia 30 tahun. Tetapi meskipun surat itu sudah demikian lama usianja, namun masih mengandung nilai jang tinggi dan bermanfaat bagi ummat Islam Indonesia chususnja dan bangsa Indonesia umumnja.
Tentunja masih banjak orang jang belum mengetahui apa dan siapa A. Hassan itu? Mengapa pada tahun 1935 telah banjak berhubungan dan menerima surat2 dari Bung Karno?
A. Hassan, pada tahun 1935 adalah termasuk salah seorang ulama modern jang revolusioner jang berpandangan djauh dan dapat menilai dengan tepat akan ketinggian pribadi Bung Karno. Maka dengan radjin dan seksama semua surat2 dari Bung Karno jang tertudju kepadanja dikumpulkan, didokumentasikan, dipelihara dengan baik dan seksama jang kemudian dibukukan dengan diberi djudul: ,,Surat2 Islam dari Endeh". Kiranja pada tahun 1935 dulu itu, A. Hassan sudah dapat mengetahui bahwa Surat2 Islam dari Endeh ini, nantinja akan merupakan surat2 jang akan tetap berharga disepandjang masa. Dan apa jang dikirakan oleh A. Hassan ditahun 1935 dulu, pada tahun2 sekarang ini ternjata kebenarannja. Surat2 Islam dari Endeh, jang sekarang turut mendjadi perngisi buku ,,Dibawah Bendera Revolusi" ternjata tetap mempunjai nilai jang amat tinggi sebagai adjaran jang berharga sekali.
$ads={1}
Kirannja di tahun 1935 dulu, A. Hassan sudah dapat memaklumi bahwa dikelak kemudian harinja Bung Karno akan mendjadi seorang Pemimpin Besar jang djarang tolak bandingannja. Dan sebaliknja Bung Karno djuga menaruh perhatian besar pada A. Hassan, seorang ulama revolusioner jang patut didjadikan sahabat karibnja, bahka gurunja (dalam hal hukum Islam) di tahun 1935 dulu, terbukti dengan banjaknja terdapat surat2 Bung Karno kepada A. Hassan tersebut.
Maka perlu sekali pembatja mengetahui apa dan siapa Ustadz A. Hassan jang pernah mendjadi sahabat karib bahkan guru dari Bung Karno itu. Huruf A. di muka nama Hassan itu adalah singkatan dari Achmad, nama ajahnja, jang dirangkaikan dengan namanja sendiri. Djadi nama lengkapnja Achmad Hassan.
ACHMAD HASSAN: atau lebih terkenal dengans sebutan A. Hassan, seorang terkenal sebagai ulama jang revolusioner dan radikal dalam berdjoang mengembalikan adjaran Islam supaja kembali sutji murni seperti adjaran Nabi Muhammad s.a.w. dahulu. Beliau dengan gigih dan tegas selalu berusaha supaja Islam bersih dari segala bid'ah2, churafat2 atau tambahan2 jang mengurangi bahkan mengotori kemurnian adjaran Islam itu. Beliau selalu berpendirian tegas sebagai pemegang teguh dasar Al-Qur`an dan Hadits. Beliau ahli debat jang ulung dan kritikus jang tadjam. Sembojannja: ,,Tidak ada penghidupan jang lebih baik dari pada hidup dalam batas2 agama dan berbuat kebaikan sekedar bisa dengan ichlas kepada siapa sadja". Beliau tidak ridha melihat sesuatu kesalahan diperbuat orang dalam agama Islam: apa lagi oleh para Pemimpin Ulama Islam.
Untuk ini bermainlah penanja dalam madjallah Pembela Islam (P.I.), Al-Lisan dllnja. Sifat kritiknja tidak sekali lalu, tetap terus menerus, bahkan kalau perlu bertahun-tahun. Beliau mempunjai keahlian dalam agama. Terutama ilmu Hadits. Pun dalam vak2nja jang lain. Beliau termasuk ulama jang besar di Indonesia.
Beliau tahu bahwa pendiriannja jang keras dalam agama itu akan menimbulkan banjak orang bentji dan memusuhinja, bahkan dari teman2nja sendiri. Tetapi beliau tidak peduliakan itu. Tetapi bagamanapun orang bentji atau memusuhinja, namun beliau tidak pernah memberi kesempatan atau djalan buat orang mamasuki urusan pribadinja.
A. Hassan dimusuhi atau memusuhi orang dalam tulisan, tidak dengan orang nja. Hal itu dibuktikan dalam praktek. Beliau selalu hormat kepada setiap orang, walaupun musuhnja sendiri. Bertamu ke rumahnja, pintu terbuka lebar ; apalagi orang jang datang dari djauh. Diterimanja, bahkan dilajaninja sebaik-baiknja. Beliau singa dalam tulisan, namun domba dalam pergaulan. Dengan sikap dan pribadinja jang tinggi itu, sukar orang merasa sakit hati kepadanja. sebab marah, menghantam, mengkritik atau mengedjek seseorang adalah se-mata2 didalam garis agama dan urusan agama. Hal ini dilakukan kepada orang lain, pun djuga kepada teman2 seperdjuangannja sendiri. Buat A. Hassan agama diatas dari se-gala2nja. Dia membela agama dengan seluruh kekuatn jang ada padanja. Perpustakaannja jang selalu dibatja dan dipelihara baik, bukan main banjaknja. A. Hasasn mempunjai buku tjatatan sendiri jang setiap lembarnja berisi mas'alah2 lengkap dengan dalil2nja, menurut abdjad; dibuku itulah terkumpul hampir semua mas'alah agama jang penting2, seakan2 kesimpulan dari isi bukunja semua. Kalau beliau hendak mentjari sesuatu mas'alah tidaklah pajah lagi mentjari/membuka buku jang tebal, tjukup buku tjatatan tsb. Dalam munazarah atau berdebat, A. Hassan hanja membawa buku tsb.
SISLISAH KETURUNANNJA
Konon kabarnja, beliau adalah keturunan orang2 Mesir jang hidjrah ke India. Beliau dilahirkan di Singapura pada th. 1887 M. Ajahnja bernama Ahmad, seorang wartawan dan pengarang jang terkenal di Singapura. Menerbitkan beberapa Surat Kabar dalam bahasa Tamil, demikian pula buku2. Ibunja bernama Hadji Muznah berasal dari Palekat (Madras), tetapi kelahiran Surabaja. Ahmad dan Muznah kawin di Surabaja dan kemudian pindah ke Singapura, dan disitulah lahir puteranja A. Hassan. Ibu Bapa beliau meninggal di Singapura.
PENDIDIKANNJA:
SEDJAK berumut 7 tahun beladjar agama (Al-Qur`an) selama 2 tahun. Masuk sekolah melaju 4 tahun, beladjar bahasa Arab, Melaju, Tamil dan Inggris 4 tahun.
PENGALAMAN PEKERDJAAN / PERDJOANGANNJA:
SEMENDJAK ketjil telah memperhatikan dan membantu ajahnja diperjetakan. Beladjar teknis pertenunan. Sebagai pemuda, pernah beliau bekerdja sebagai pegawai dari salah satu toko. Kemudian mempunjai perusahaan sendiri dan mendirikan perusahaan mobil: djuga mendjadi guru bahasa Melaju, Arab, guru Agama dan pengarang dari bebrapa Surat Kabar di Singapura. Beliau pernah berpidato di Singapura mengtjam masjarakat Singapura jang tidak madju. Utjapannja dianggap menjinggung politik pendjadjah disitu.
Sedjak beliau tidak boleh lagi pidato di Singapura. Dalam usia 23 tahun, jaitu ditahun 1909 beiau telah aktif membantu Surat Kabar ,,Utusan Melaju". Beliau mengritik Tuan Kadi jang memeriksa perkara orang dengan dikumpulkannja antara wanita dan pria. Orang tidak ada jang berani mengritik tuan Kodi tsb. Tetapi A. Hassan djustru melihat itu terus mengangkat pena buat pertama kali.
Setelah mengalami berbagai tjorak penghidupan di Singapura, pada tahun 1921 A. Hassan pindah ke Surabaja ke tempat kelahiran ibunja. Mula2 ditjobanja berdagang, kemudian rugi. Lalu membuka perusahaan vulcaniseer ban auto. Selaku orang jang banjak memiliki pengetahuan tentang agama dan djiwa perdjoangan, dalam sebentar waktu sdja beliau telah berkenalan dan mendjadi sahabat baik dengan para pemimpin Sarekat Islam (S.I.) Surabaja, Tjokroaminoto, A.M. Sangadji, H.A. Salim, Wondoamiseno dll.
Pada tahun 1924 tidak lagi berdagang. Lalu beladjar tehnik pertenunan di kediri. Karena beladjar teknik pertenunan di Kediri tidak memuaskan, lalu pindah ke Bandung dan disini berachir mendapat diploma dari Sekolah Pertenunan Bandung. Sedjak di Bandung beliau banjak berkenalan dengan tokoh2 saudagar Persatuan Islam (Persis), antaranja : Asj'ari, Tamim dll. (Persis didirikan th. 1923). Kerapkali beliau mengadjar di pengadjian2 jang diselenggarakan oleh Persis. Karenanja kaum Persis tertarik kepada pengetahuan dan ketinggian peribadinja. Sebetunja, setelah beliau menggondol idjazah Sekolah Pertenunan Bandung, beliau bermaksud segera pindah ke Surabaja, tetapi ditahan oleh Persis bandung ; djadi beliau tidak djadi pindah ke Surabaja.
Pernah terdjadi Ketua Persis Bandung, Zamzam, mengadakan tabligh agama, ditanja tentang mas'alah tauchid. Zamzam merasa kepajahan memberi djawab. Maka A. Hassan memberikan djawabannja jang tjukup keterangan2nja.
Beliau ditetapkan mendjadi guru Persis. Tinggal dirumah Tuan Junus. Pendiriannja tidak mau menerima sedekah atau bantuan orang untuk hidup. Karenanja dimulainja mengarang dan mentjetak tafsir Al-Furqan dan didjualnja sendiri. Hal ini terdjadi ditahun 1928. Dengan hasil usahanja ini ia hidup. Bukunja ditjetakan Drokery Economi milik seorang Tionghowa, dimodalinja dengan wangnja sendiri sebanjak f 220,- (dua ratus dua puluh gulden). Kitab tafsir ini rupanja mendapat banjak perhatian dan banjak laku. Tetapi suatu kali beliau pernah berhutang di pertjetakan sampai f 2000,__ (dua ribu gulden) dan tidak dapat membajarnja: karena penerbiatan Al-Furqan terganggu oleh penerbitan (baru) jaitu Pembela Islam. Tetapi achirnja hutang ini mendjadi bebas, sebab dilunasi oleh Tuan Junus.
Berhubung pada waktu A. Hassan mentjetak madjallahnja jaitu Pembela Islam, Bung Karno djuga menjetak madjalah ,,Fikiran Rakjat" di Pertjetakan Economy, maka sedjak itu A. Hassan berkenalan dengan Bung Karno. Dan sedjak berkenalan dengan A. Hassan itu hati Bung Karno bertambah tertarik kepada Islam dan dari sedikit ke sedikit mempeladjari Agama Islam. Waktu Bung Karno berada dipembuangannja di Endeh, banjak sekali hubungan surat menjurat anatara kedua tokoh ini mengenai Islam, sehingga terbitlah buku: Surat2 Islam dari Endeh". Dan Bung Karno sendiri pernah menjatakan bahwa A. Hassan adalah gurunja.
Sedjak terbitnja Pembela Islam inilah nama A. Hassan dan Persis mendjadi sangat populer diseluruh Indonesia. Sedjak itu orang mengenal A. Hassan Bandung. Dan sedjak iu beliau disebut Hassan Bandung; biarpun dikemudian hari beliau sudah pindah ke Bangil (Djawa Timur), beliau tetap sadja dikenalnja sebagai Hassan Bandung. Pembelas Islam membuka sedjarah baru dalam dunia Pers Islam dan membuka mas'alah penting dibawah pimpinan A. Hassan seorang Revolusioner Islam. Disamping Al-Furqan, Pembela Islam, beliau menerbitkan pula buku2 mas'alah agama jang isinja me-revisi adjaran2 Islam jang keliru untuk dibenarkan.
Selain pengarang Islam jang aktif-produktif. A. Hassan adalah seorang ahli debat tentang agama jang ulung. Puluhan kali dalam rapat2 besar dan rapat2 umum terbuka A. Hassan melakukan debat untuk kebenaran Islam dengan segala matjam golongan, dengan ulama2 Islam, dengan kaum Ahmadijah dllnja, belum pernah beliau terkalahkan. Untuk mendapatkan tempat tinggal djang dianggapnja lebih sesuai dengan perdjuangannja, pada tahun 1941, A. Hassan pindah ke Bangil (Djawa Timur), berikut pertjetakannja, Pertjetakan ,,Persatuan". Di Bangil beliau kembali kepada kegiatannja mengarang buku dan menerbitkan madjalah2 Islam.
Di Zaman Djepang beliau sama sekali idak pernah bekerdja sama dengan Djepang; apa lagi beraiikirei jang dianggapnja sangat bertentangan dan menjalahi iman seorang Muslim.
A. HASSAN TENTANG HIDUP SEORANG MUSLIM
KEHIDUPAN seorang Muslim itu, menurut Faham A. Hassan tidak terpisah dari undang2 hukum Islam sebagai konsekwensi manusia jang berpandangan hidup Islam. Selain seorang Muslim itu aktif untuk menuntut segala kebebasan dari tangan pendjadjah, harus pula tdjara berbakti kepada Allah itu bersih dari anasir2 keperdjajaan dari luar Islam, maupun dari tradisi diluar Islam.
$ads={2}
Seperti umum mengetahui bahwa di Indoensia anasir2 kepertjajaan Hindu telah masuk dalam tata tjara kehidupan Muslimin dengan tidak disedari. Hal ini akibat dari pada tjara bergama setjara ,,taqlid kepada paham2 ulama". Kalau pengertian djumhur ulama' itu dipandangnja sebagai suatu untuk dipertjajai kebenarannja, bagi A. Hassan tidak demikian. Kedudukan ulama termashur atau imam2 besar Islam dipandang A. Hassan hanja merupakan guru jang tidak mesti diterima setjara bulat2 fahamnja.
Karena itu orang memeng bilang A. Hassan tidak bermadzhab pada salah satu Imam besar 4 serangkai, jaitu Syafi'i, Maliki, Hambali dan Hanafi. Selain misalnja Imam Sjafi'i sendiri tidak kedapatan perintah untuk bermadhab pada seorang ulama. Sebaliknja tidak berarti bahwa faham2 Imam Besar 4 serangkai itu salah, selama itu tidak berlawanan dengan sumber2 hukum Islam.
Demikianlah hanja dalam soal2 hidup umumnja, menurut faham A, Hassan kesemuannja atas taqdir Allah! : ,,Orang2 suka berdiam diri dengan alasan takdir; mengapakah mereka bekerdja mengapakah tidak mau mereka bekerdja dan berdjoang dengan alasan bahwa pekerdjaan atau pengdjoangannja iu karena taqdir?"
GEMAR BERDEBAT DAN POLIMIK :
SEBAGAI halnja pembangun Pan-Islamisme Sajid Djamaluddin Al Afgany gemar berdebat dengan siapapun demikian halnja A. Hassan berkali2 berdebat setjara terbuka demi untuk memelihara tegaknja agama Islam. Dirumahnja sendiri, jang biasanja diwaktu sore sehabis Ashar, seringkali A. Hassan bertukar fikiran dengan siapa sadja. Diantaranja jang suka bertukar fikiran dengan beliau itu, pernah terdapat Profesor Eropah jang bernama Wolff Schoemaker, maha guru THS Bandung. Profesor bangsa Djerman ini achirnja mengakui Islam sebagai satu2nja Agama Allah jang dinamai progressif sesuai dengan keadaan zaman. Bahkan tidak sampai begitu sadja. Profesor ini malah masuk Islam sekali. Setelah itu Profesor tsb, menunaikan ibadah hadji ke Mekkah. Selandjutnja namanja ditambah mendjadi Wolf Kemal Schoemaker.
A. Hassan selain ahli berdebat, beliau mempunjai kemahiran untuk berpolemik. Djika kita mengikuti tjara A. Hassan berdebat, dapat kita tahu bahwa beliau pandai ilmu logika dialektika jang seringkali lawannja terkena sendjata makan tuan.
HASIL KARJA A. HASSAN
BERPULUH2 matjam karangan A. Hassan tersebar di Indonesia bahkan negeri Malaya. Dewasa ini sudah sukar mendapatnja ketjuali tjetakan ulangannja. Hasil karya itu antara lain:
-Pangadjaran salat I-IV.
-Kesopanan Tinggi
-Al-Mukhtar Tsejarah Islam dan wafat Nabi Muhammad s.a.w.
-At-Tauchid
-Risalah Mikradj
-An-Nubuwah
-Apa Benar Muhammad itu Rasul?
-Soal Dhawab (16 Djilid lebih kurang 180 halaman, ialah kumpulan djawaban A. Hassan dari pertanjaan publik tentang Islam).
Tjara A. Hassan mendjawab soal jang diadjukannja, sekalipun oleh sipenanja tidak disertai dalil2, oleh beliau dikemukakannja. Misalnja, soal membatjah Al-Fatichah dibelaang Imam, wadjib atau tidak? Lalu dikemukakan ulama2 jang berpendapat bahwa membatja Al-Fatechah itu wadjib bagi makmum, jang mana pendapat-pendapat ulama iu masing2 berdalil. Sesudah itu lalu diambilnja kesimpulannja; sehingga setiap pertanjaan mendapat djawaban jang memuaskan. Sistim demikian ini meniru hemat kiat serupa teori : ,,Thesis-anti Thesis dan Synthesis" jang dikemukakan oleh HEGEL.
Menurut hemat kita, bahwa ,,Soal Djawab" ini merupakan sumbangsih dari orang ulama intelek jang revolusioner bagi perkembangan hukum Islam. Atau dengan kata lain, dari buku ,,Soal Djawab," tsb dan buku2 lainnja, dapat diketahui bahwa A. Hassan adalah seorang revolusioner, actif dan produktif serta radikal dalam menggali api islam, untuk dapatnja menerangi djiwa Ummat Islam Indonesia, agar djalan jang ditempuhnja dapat benar2 terus seperti jang digariskan oleh adjaran Islam jang murni, jakni agama jang seharusnja merupakan pendorong kemadjuan bagi ummatnja. Hasil pemikiaran dan idjtihad A. Hassan dimasa depan, karena faham jang digali oleh A. Hassan itu dipandang baru oleh masjarakat, meskipun faham itu faham-faham lama, faham jang murni dari Nabi Muhammad s.a.w. Maka tepatlah kiranja kalau A. Hassan itu disebut seorang ulama intelek Revolusioner, penggali api Islam jang gigih dan berani, berdasar keichlasan maksud agar api Islam di Indonesia tidak sampai padam atau muram sinarnja karena ditutup oleh debu kesesatan dan kemurkaan.
A. Hassan setelah mengabdikan dirinja sepandjang hajatnja, maka pada 10 Nopember 1958 wafat, kembali ke hadlirat illahi, dan dikebumikan di Bangil (Djawa Timur).
A. Hassan telah pergi mendahului kita, tetapi masih adalah amal djariahnja jang dapat terus menerus kita ketjap bersama Antara lain peninggalan itu berwujud: Pesantren Islam Putera, Pesantren Islam Puteri, dan Fakultas Sjari'ah, Pesantren Islam di Bangil. Dengan asuhan Ustadz A. Kadir Hassan, putera almarhum, diasuhnja terus pesantren2 tersebut. Pesantren tsb. digunakan tempat penggalian nur Islam ; didjadikan tempat memelihara agar djiwa, ruch dan kehidupan serta kepribadian Islam hidup terus dan idak sampai lenjap dari bumi Indonesia.
Dibidang penerbitan, dibawah asuhan A. Musa, salah seorang putera menantu beliau, telah diterbitkann madjallah ,,Al Muslimun", jang isinja anara lain mirip seperti madjalah ,,Pembela Islam" dulu.
Demikianlah sekilas lintas djejak langkah almarhum Ustadz A. Hassan seorang intelak Revolusioner penggali Nur Islam di Indonesia jang perlu kia ikui djedjaknja dan kita pelihara segala hasil djasanja.
Semoga arwah beliau senantiasa mendapat rachmat dari Tuhan Jang Maha Murah.
(Sumber: Madjalah Gema Islam, Th. IV/314 [N0. 74: 1965]: 12, 13, 14 dan 26)
Oleh: Mahmud Budi Setiawan
Demikian Artikel " A. Hassan; Ulama Revolusioner dan Dokumentator Ulung "
Semoga Bermanfaat
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jama'ah -