GUS BAHA DAN WALIYULLAH IYAS BIN MU'AWIYAH RA
RUMAH-MUSLIMIN.COM - Ada salah satu tokoh kekasih Allah yang diabadikan oleh Imam Abu Nu'aim Al Asfihani dalam kitab Hilyatul Auliya beliau yang mengingatkan saya pada guru kami, Gus Baha'uddin Nur Salim, yaitu Al Imam Iyas bin Mu'awiyah radhiyallahu 'anhu.
Pernah ada yang komentar pedas kepada Iyas bin Mu'awiyah,
فيك أربع خصال : دمامة وكثرة كلام وإعجاب بنفسك وتعجيلك بالقضاء .
"Ada empat hal (yang tidak menyenangkan) pada diri Anda ; buruk (rupa), banyak bicara, suka mengagumi diri sendiri, dan terlalu cepat menghukumi."
$ads={1}
Mendengar komentar tak sedap seperti itu, Iyas pun langsung mengklarifikasi, "Kalo masalah buruk (rupa) maka itu terserah orang lain menilai. Adapun saya kamu bilang banyak bicara, sekarang saya tanya, yang saya bicarakan itu benar (perkara haq) ataukah salah?"
"Benar", jawab komentator.
"Banyak-banyak menyampaikan perkara yang benar kan baik, (terus di mana salahnya?). Lalu kamu bilang saya suka mengagumi diri sendiri. Saya tanya, menurutmu bagaimana, yang ada pada diri saya ini mengagumkan apa tidak?", tanya Iyas lagi.
"Iya (mengagumkan)", jawab orang itu.
"Kalo kamu saja mengaguminya, maka saya lebih berhak kagum", tukas Iyas lagi.
"Terakhir, kamu bilang saya ini grusa-grusu dalam menghukumi sesuatu. Saya tanya, ini berapa?", tanya Iyas seraya mengangkat tangannya dan membuka telapak dan jemarinya.
"Lima", jawab orang itu.
"Kamu grusa-grusu dalam menjawab", kata Iyas, "Seharusnya kamu hitung dulu, satu dua tiga empat lima, baru jawab."
"Sudah jelas kenapa harus dihitung", bantah orang itu.
"Begitu juga saya, sesuatu yang sudah zhohir hukumnya bagi saya kenapa harus saya tahan lagi untuk saya katakan", pungkas Iyas radhiyallahu 'anhu.
Demikianlah diantara komentar orang lain kepada Imam Iyas. Komentar yang juga beberapa kali, atau bahkan sering, saya dengar ditujukan kepada guru kami, Gus Baha'. Komentar yang menilai bahwa guru kami itu narsis atau bahkan sombong.
$ads={2}
Untuk orang-orang yang menilai seperti itu, cobalah gunakan logika waliyullah Iyas bin Mu'awiyah di atas untuk memahami..
Setelah membaca kisah di atas, saya malah berfikir mungkin saja thariqah yang diambil Gus Baha' memang thariqah wali ini. Bukankah Gus Baha' sendiri sering dawuh bahwa beliau itu seringkali mengkaji kitab Hilyatul Auliya, mungkin saja beliau terinspirasi saat membaca kisah itu..
Hilyatul Auliya, juz 2 halaman 404
Oleh: Ustadz Ahmad Atho
Demikian Artikel " Gus Baha dan Waliyullah Iyas bin Mu'awiyah Ra "
Semoga Bermanfaat
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jama'ah -