JANGAN PUTUS ASA, INGATLAH RAHMAT ALLAH SAAT BERGELIMANG DOSA
RUMAH-MUSLIMIN.COM - Kita mungkin sering marah pada diri sendiri yang lemah di hadapan godaan setan dan hawa nafsu kita. Sehingga berkali-kali kecemplung kesusahan akibat dosa yang sama. Tapi itu semua jangan sampai bikin kita putus asa dan suudzon pada Gusti Allah, mbah. Selalu ada solusi.
Kanjeng Nabi Muhammad SAW memberi kita kabar gembira
يقول الله تعالى :أنا عند ظن عبدي بي، وأنا معه إذا ذكرني، فإن ذكرني في نفسه ذكرته في نفسي، وإن ذكرني في ملإ ذكرته في ملإ خير منهم، وإن تقرب إلي بشبر تقربت إليه ذراعا، وإن تقرب إلي ذراعا تقربت إليه باعا، وإن أتاني يمشي أتيته هرولة
"Gusti Allah berfirman, “Aku sesuai persangkaan hamba-Ku pada-Ku. Aku bersamanya apabila dia mengingat-Ku. Jika dia mengingat-Ku dalam sendiri, Aku mengingatnya dalam Dzat-Ku. Jika dia mengingat-Ku dalam keramaian, Aku mengingatnya dalam keramaian yang lebih baik dari mereka. Jika dia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku akan mendekat kepada-Nya sehasta. Jika dia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku akan mendekat kepada-Nya sedepa. Jika dia mendatangi-Ku berjalan, Aku akan mendatanginya berlari.”
$ads={1}
Maka mindset kita kudu tetep positif dan tetap dzikir pada Gusti Allah. Gusti Allah memberi solusi
إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ۚ ذَٰلِكَ ذِكْرَىٰ لِلذَّاكِرِينَ
"Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan dosa perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat" (Huud 114)
Salah satu implementasinya adalah dengan mengingat rahmat saat bergelimang dosa. Misal pas makan enak, kita ingat dosa kita trus kita mbatin, "Duh, Gusti Allah ini kok baik banget ya, saya ini kurang ajar banyak dosa, kok Dia masih sudi memberi saya makan begini enaknya,"
Kita mbatin kayak gitu thok, sudah termasuk dzikir. Apalagi terus-menerus kita renungi ucapan batin kita itu, lalu timbul rasa syukur atas nikmat, penyesalan atas dosa, pengagungan pada Gusti Allah, hingga kita gak terasa terharu dengan semua rahmat Gusti Allah itu. Maka kita akan masuk dalam golongan yang disebut oleh Kanjeng Nabi sebagai satu dari 7 golongan orang yang dinaungi dari kesusahan di hari kiamat, yaitu
رجل ذكر الله ففاضت عيناه
"Orang yang mengingat Gusti Allah hingga menetes air matanya"
Maka saat kita merasa lemah di hadapan godaan setan dan hawa nafsu, punya dosa menyesakkan, punya penyakit batin, punya nafsu yang susah dikontrol, selalu telat subuh, suka sumpek pas ada adzan, suka lirak-lirik cewek/cowok lain, suka misuh, hingga dosa terbesar sekalipun, asal sadar itu semua dosa, kita jangan putus asa, mbah. Kita ingat nikmat-Nya, trus kita ingat dosa kita itu, sampai kita trenyuh dengan kebaikan Gusti Allah.
Terus aja dzikir pada Gusti Allah, jangan ingat setannya. Nanti ketemu hikmah diciptakannya setan dan nafsu sebagai musuh bagi manusia. Saat belepotan dosa akibat tergoda nafsu dan setan, kita jadi terpancing untuk pulang pada Gusti Allah.
Imam Ibnu Athoillah As Sakandary dawuh dalam Hikam
جعله لك عدوا، ليحوشك به (أي بالشيطان) إليه. وحرك عليك النفس, ليدوم إقبالك عليك
“Gusti Allah menjadikan setan sebagai musuh bagimu adalah untuk mengujimu dengannya supaya kamu berlari kepada-Nya. Gusti Allah menggerakkan nafsumu untuk menjeratmu, supaya kamu senantiasa berpaling dari belenggunya dan menuju pada-Nya”
$ads={2}
Selama sadar kita aslinya bejat banyak dosa, terus dzikir kita dawamkan agar tidak berputus asa dan menjaga akal sehat. Malah orang yang gak merasa berdosa itu yang bahaya.
Oleh: Ustadz Fahmi Ali N H
Demikian Artikel " Jangan Putus asa, Ingatlah Rahmat Allah saat bergelimang Dosa "
Semoga Bermanfaat
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jama'ah -