9 CARA MENDIDIK SANTRI DENGAN KELEMBUTAN DAN KASIH SAYANG
RUMAH-MUSLIMIN.COM - Ada satu pertanyaan dari peserta pelatihan yang sangat bagus, "Ustadz tadi menjelaskan, bahwa asatidz itu sebaik mengajar dan memberi hukum yang tidak ada unsur kekerasannya. Ustadz santri kita ini jika tidak diberi perlakukan keras mereka tak pernah mau disiplin dan selalu manja. Ustadz santri kita ini sering menyalahgunakan kasih sayang guru dan kelembutan guru. Mereka selalu lengket pada guru, terlalu manja. Bagaimana dengan akibat manja tersebut jika kita lemah lembut?"
Kami senang dengan pertanyaan yang bobotnya memberi pemikiran koreksi atas pernyataan kami mengajar itu bukan menghajar. Mendidik itu bukan mencekik. Keseharian bersama santri harus menghindari kekerasan fisik dan psikis. Kelembutan dan kasih sayang syarat mutlak yang menjamin keberhasilan pendidikan jangka panjang dan haqiqi.
$ads={1}
Para asatidz hafidlokumullh. Untuk menejaskan pertanyaan yang penuh kekwatiran bahwa kasih sayang dan lemah lembut berakibat manja dan tidak disiplin, maka kami sampaikan cara menerapkan pendekatan pada santri yang didasari kasih sayang dan lemah lembut para asatidz.
1. Kasih sayang dan lemah lembut merupakan cara menangani santri dengan membuka diri, menerima karakter dan kemampuan santri yang variatif. Maka sangat layak jika asatidz hafidlokumullh selalu bersikap menerima santri apa adanya, insya-Allah santri akan berkembang, tumbuh, berubah, dan merasa nyaman akan dirinya sendiri. Jika santri kita telah merasa nyaman, tentu akan dengan mudah dapat belajar. Inilah unsur dari Kasih sayang dan lemah lembut itu.
2. Kasih sayang dan lemah lembut diterapkan dengan cara lisan kita, bahasa kita, kalimat kita merupakan ramgkaian komunikasi motivasi bukan serangkaian teror, ancaman-ancaman dan prnghinaan jiwa santri. Kami sampaikan bahwa hal tersebut jika dibiasakan akan berdampak kekerdilan jiwa santri. Bahkan santri merasa tidak dianggab sebagai jiwa yang baik, bersih dan membutuhkan kasih sayang serta kelemahlembutan
3. Menangani santri dengan kasih sayang dan lemah lembut dapat dimulai berkomunikasi dengan santri melalui cara percakapan yang dapat mendorong mereka untuk berinteraksi aktif. Tumbuh dialog sehingga berbagi ide-ide dan perasaan terungkap, terslurkan yang bermanfaat mengoptimalkan potensi. Hal ini merupakan cara untuk menumbuhkan keberanian dan kepercayaan para santri.
4. Terapkan pola komunikasi permintaan bukan larangan dan perintah. Kita sebaiknya mengatakan pada para santri segala apa yang seharusnya dilakukan. Kita sebiknya menghindarkan diri dari mengatakan apa yang tidak boleh dilakukannya. Jika para asatidz terbiasa dengan perkataan jangan, namun perlu diubah menjadi permintaa. sehingga menjadi akrab dan menyenangkan
5. Ayo membiasakan mau bersikap apresiatif atas prilaku positif para santri. Kami yaqin bahwa para santri itu berhak mendapatkan perlakuan pengakuan seperti asatidz dengan teman sebangkunya. Kami yaqin bahwa para santri akan meniru tingkah laku asatidz dalam memperlakukan dirinya. Biarkan kita berkorban dengan selalu apresiatif semisal mengatakan jazakumullah, terima kasih, tanks, luar biasa kepada para santri agar mereka dapat meniru prilaku kita.
$ads={2}
6. Kita harus menerapkan dengan membisakan minta tolong, karena dengan ini kita sedang membangun peradaban.
7. Selalu memahami latar belakang kondisi perindividu santri
8. Mengubah model hukuman dan sanksi yang memiliki nilai tarbiyah, kemanfaatan serta menghindari yang melukai jiwa santri kita
9. Bedakan bersikap kasar karena nafsu dengan kasar karena kasih sayang dan lemah lembut
Oleh: Kyai Mawardi Abu Thoriq
Demikian Artikel " 9 Cara Mendidik Santri dengan Kelembutan dan Kasih Sayang "
Semoga Bermanfaat
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jama'ah -