GUS BAHA: MEMBACA TARIKH (SEJARAH) NABI MUHAMMAD KOK BID'AH?
RUMAH-MUSLIMIN.COM - KH. Ahmad Baharuddin Nursalim atau yang akrab disapa Gus Baha', dalam suatu Majelis pengajian kitab bersama para santri pernah menjelaskan mengenai sejarah atau asa usul Maulid Nabi Muhammad SAW.
Hal ini karena Gus Baha' kerap ditanyakan oleh santri-santri, oleh sebab itu beliau mencoba sedikit menjelaskannya. Berikut penjelasannya:
Saya sering ditanyai, “Muludan (Maulid nabi) itu hadisnya apa, Gus? Jenangan orang alim kok melakukan yang tidak ada hadisnya!”
“Lha kamu bantah aku, hadisnya apa? Omongan ini hadisnya mana?”
Bingung dia.
“Kan tanya gus. Tanya kan boleh.”
“Kalau tanya, berarti kamu santriku karena masih bertanya! Kalau debat itu harus sama alimnya. Adu referensi itu baru debat. Kalau tanya berarti kamu harus tunduk sama saya.”
Akhirnya dia tidak jadi.
Jadi, kita berpikir. Sejarahnya, membaca Maulid itu bukan urusan bid’ah-bid’ah.
Dahulu, tentara Romawi menguasai Palestina, karena orang Islam melempem. Akhirnya, Solahuddin Al-Ayyubi membuat cara (strategi) melalui pembacaan biografi Kanjeng Nabi.
$ads={1}
Terjadilah orang dibacakan Maulid. Lalu, orang Islam semangat kembali sebab mengenang Kanjeng Nabi.
Yang penting itu mengenang Kanjeng Nabi. Betapa Rasulullah itu figur yang luar biasa.
Jadi, asal-usul maulid itu untuk menggerakkan semangat meniru Rasulullah.
Bagaimana mungkin membaca tarikh (sejarah) itu dikatakan bid’ah. Tapi masalahnya, di zaman akhir, yang membaca tarikh malah tidak paham.
Yang membid’ahkan tidak paham, yang membaca tidak paham. Seumpama paham, bisa nangis kalau membaca tarikh Nabi.
Saya bingung. Begitu saja kok bid’ahkan, kan itu (dalam kitab Diba’ Al-Barjanzi) membaca nasab-nasabnya Rasulullah.
Rumangsamu Diba’ bahas opo? Begitu saja kok dibid’ahkan. Maulid itu membahas sejarah Nabi.
Sejarah Nabi kok kamu haramkan, iku ketemu pirang perkoro?
Jadi, dahulu orang membaca maulid itu benar-benar menangis. Saya juga sampai sekarang sering menangis (ketika membaca atau mendengar orang membaca maulid).
Saya tanya, maulid yang berisi keterangan sejarah nasab nabi, kok kamu haramkan, haramnya sebelah mana?
Katanya kok alasannya zaman Nabi tidak ada (maulid). Lha yang mengarang saja setelah zaman Nabi. Masak Nabi membaca karangan orang setelah Nabi?
Kalau Nabi yang membaca ya bukan Nabi namanya. Wong Nabi kan tidak bisa membaca dan menulis.
Makanya, orang harus mengikuti orang alim.
$ads={2}
Saya mohon, kalau tidak paham sebaiknya diam. Kalau kamu tidak mengerti ilmunya, maka jangan menghukumi bid’ah atau apa-apa, pokoknya diam saja. Diam itu tidak modal, susahnya apa?!
Tapi, yang seneng membaca (maulid), sekali-kali mengajak orang yang bisa menerangkan isi maulid.
Sumber: https://iqra.id/
Demikian Artikel " Gus Baha: Membaca Tarikh (Sejarah) Nabi Muhammad Kok Bid'ah? "
Semoga Bermanfaat
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jama'ah -