BID'AH DI ACARA MAULID, TAHLILAN DAN AMALIYAH ASWAJA LAINNYA
RUMAH-MUSLIMIN.COM - Kelompok salafi wahabi biasanya selalu menentang amalan-amalan yang dilakukan oleh Ahlusunnah wal jama'ah. mereka biasa menyesatkan dan membid'ahkan apa-apa yang dilakukan oleh kelompok aswaja seperti amalan Maulid Nabi, Tahlilan, Dzikir bersama dan amaliah lainnya.
Kyai Abdul Wahab Ahmad atau yang kerap disapa Gus Wahab, membagikan sebuah tulisan di facebook pribadinya mengenai " Bid'ah di Acara Maulid, Tahlilan dan Amaliyah Aswaja Lainnya ". Sebab selama ini, kelompok salafi wahabi selalu menyerang amaliah aswaja yang tidak terkait dengan amalannya melainkan perbuatan tercela di dalamnya, seperti acara Maulid Nabi Muhammad SAW yang ada acara dangdutannya. Inilah cara terakhir mereka untuk menyalahi acara maulid Nabi yang dilakukan oleh Ahlusunnah Wal Jama'ah.
Berikut tulisannya :
Biasanya saya menulis sisi yang tidak bid'ah dari Maulid, Tahlilan dan sebagainya. Kini saya akan menulis bagian bid'ahnya; yang terlarang, yang haram, yang harus dijauhi.
1. Meyakini bahwa merayakan maulid harus pas tanggal 12 rabi'ul awal, kalau tak pas di tanggal itu maka tak sah dan haram. Itu keyakinan bid'ah.
2. Menganggap bahwa perayaan Maulid adalah ibadah tersendiri seperti halnya shalat yang punya syarat, rukun dan waktu khusus, misalnya dengan meyakini bahwa acara maulud harus membaca ini, susunannya begini, cara pelaksanaannya begini dan seterusnya yang kalau dilanggar maka tidak sah dan tak dapat pahala. Ini juga anggapan dan keyakinan yang bid'ah.
3. Menganggap perayaan maulid merupakan kewajiban sebagai bukti cinta pada Rasulullah sehingga yang tidak maulidan dianggap berdosa, maksiat dan tak cinta Rasul. Ini juga anggapan bid'ah dan sekaligus Radikalisme yang merusak tatanan sosial.
$ads={1}
4. Menganggap perayaan maulid adalah penemuan baru yang keutamaannya bisa melebihi amal para sahabat, tabi'in, dan generasi awal yang belum terpikirkan hal itu. Ini juga bid'ah.
5. Mencampur hal yang punya dasar agama dengan hal yang bertentangan dengan agama. Misalnya merayakan Maulid dengan shalawatan dan dangdutan. Ini terlarang.
Prinsip yang sama bisa juga diterapkan pada Tahlilan dan acara adat lainnya. Hal-hal di atas adalah terlarang dan membuat-buat. Syukur alhamdulillah, faktanya di lapangan hal-hal di atas bisa dibilang tak ada sebab masyarakat menganggap acara sedemikian sebagai acara adat, bukan acara ibadah murni. Kalaupun ada yang seperti itu, maka jumlahnya sedikit dan dilakukan oleh orang awam yang memang perlu edukasi. Salahkan orangnya, bukan perayaan maulidnya.
Sebenarnya saya bosan menulis tema ini berulang-ulang. Tapi selalu saja ada yang salah paham
Oleh: Kyai Abdul Wahab Ahmad
Editor: Hendra, S
Demikian Artikel " Bid'ah di Acara Maulid, Tahlilan dan Amaliyah Aswaja Lainnya "
Semoga Bermanfaat
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jama'ah -