ABDUL MALIK BIN MARWAN DAN ARAB BADUI
RUMAH-MUSLIMIN.COM - Dulu, para Khalifah tidak hanya mengurus urusan duniawi semata, tapi juga mengurus urusan agama seperti menjadi khatib Jumat.
Menjadi khatib Jumat, disamping sebagai tugas, juga menjadi ujian kompetensi seorang Khalifah. Karena di masa itu kompetensi dan kemampuan seorang pemimpin ditunjukkan terutama sekali oleh kemampuan bahasanya.
Suatu ketika seorang Arab Badui (dari kampung) hadir mendengar Khalifah Abdul Malik bin Marwan menyampaikan khutbah.
Tiba-tiba sang Khalifah melakukan kesalahan (dalam qawa'id, fashahah, balaghah atau sejenisnya).
Mendengar sang Khalifah salah, Arab Badui tadi sangat terkejut. Bagaimana mungkin seorang Khalifah bisa salah dalam bahasa Arab yang fasih. Tapi ia menahan diri dan tetap tenang.
$ads={1}
Setelah itu sang Khalifah salah lagi. Muka Arab Badui ini merah menahan emosi. Tapi ia tetap berusaha menahan diri karena ia sedang mendengarkan khutbah Jum'at.
Kali ketiga sang Khalifah kembali salah. Di sini Arab Badui itu tak dapat menahan diri. Ia berdiri dan berkata:
أشهد أنك وليت هذا الأمر بقدر
"Aku yakin engkau menjadi Khalifah karena 'kebetulan' saja".
Lalu ia pulang.
Karena beratnya beban untuk naik mimbar menjadi khatib karena akan dinilai masyarakat, Khalifah Abdul Malik bin Marwan pernah berkomentar:
شيبني ارتقاء المنابر
"Naik mimbar membuatku beruban".
Oleh: Ustadz Yendri Junaidi
Demikian Artikel " Abdul Malik bin Marwan dan Arab Badui "
Semoga Bermanfaat
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jama'ah -