PAHALA MEMBERI HUTANG AKAN MENGALIR TERUS SEBELUM DIBAYAR
RUMAH-MUSLIMIN.COM - Mungkin anda pernah merasakan menagih uang yang dihutang orang seperti mengemis. Padahal dulu ketika orang tersebut berhutang merekalah yang berlagak mengemis agar dipinjami uang. Namun ketika ditagih malah galak bahkan malah melebihi malaikat maut..
Kalau anda mengalami hal tersebut, maka berbahagialah karena Abdullah bin 'Amr bin 'Ash berkata
Ø¥ِÙ†َّ الصَّدَÙ‚َØ©َ Ø¥ِÙ†َّÙ…َا Ù†َÙƒْتُبُ Ù„َÙƒَ Ø£َجْرَÙ‡َا Øِينَ ÙŠُتَصَدَّÙ‚ُ بِÙ‡َا ÙˆَÙ‡َØ°َا ÙŠُÙƒْتَبُ Ù„َÙƒَ Ø£َجْرُÙ‡ُ Ù…َا Ùƒَانَ عِÙ†ْدَ صَاØِبِÙ‡ِ "
[البيهقي، أبو بكر، شعب الإيمان، ٥٤٠/١٣]
"Sedekah itu pahalanya akan dihitung sekali ketika sedekah tersebut diberikan. Berbeda dengan hutang pahalanya akan dicatat terus selagi uang tersebut ada pada orang yang berhutang"
$ads={1}
Semakin orang yang berhutang tidak membayar hutangnya pada anda, maka argo pahala anda akan terus berjalan...
Tapi ingat itu pijakan untuk yang punya uang agar tidak ngenes mikirin hutang yang tidak dibayar. Bagi anda yang menunda membayar hutang, maka haditsnya yang cocok adalah
Ù…َØ·ْÙ„ُ الْغَÙ†ِÙŠِّ ظُÙ„ْÙ…ٌ
“Menunda-nunda membayar utang bagi orang yang mampu (membayar) adalah kezaliman,” (HR. Bukhari)
Semakin Anda menunda pembayaran hutang padahal anda mampu, maka argo dosa dari kezaliman yang anda lakukan akan terus berjalan...
$ads={2}
Oleh : Ustadz Abdul Wahid Al-Faizin
Demikian Artikel " Pahala Memberi Hutang Akan Mengalir Terus Sebelum dibayar "
Semoga Bermanfaat
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jama'ah -