SEORANG PEMUDA CURHAT KEPADA SEORANG SYEKH
“Aku tak bisa mengendalikan syahwat untuk melihat gadis-gadis di jalanan. Hasrat itu setiap hari semakin menjadi-jadi. Apa yang mesti aku lakukan?”
Syekh memandangi pemuda itu. Ia kemudian memberikan padanya sebuah gelas yang penuh berisi susu. Lalu ia berkata, “Tolong antarkan segelas susu ini ke toko fulan. Untuk sampai ke toko itu engkau mesti menembus sesak dan kepadatan di pasar. Tapi ingat, susu ini tak boleh tumpah sedikitpun.”
Untuk menjamin susu itu tidak tumpah, Syekh meminta salah seorang muridnya untuk mengawasi pemuda tadi. Syekh berpesan pada muridnya, kalau susu itu tumpah meskipun setetes, ia boleh memukul pemuda itu di depan orang banyak.
$ads={1}
Pemuda itu berhasil mengantarkan susu tersebut ke toko yang dimaksud tanpa tumpah sedikitpun.
Setelah kembali bertemu dengan Syekh, Syekh bertanya padanya, “Berapa orang gadis yang engkau lihat di jalan tadi?”
Ia menjawab, “Tak ada seorang pun. Aku takut susu ini tumpah. Aku bisa dipukul oleh muridmu di depan orang banyak. Tentu aku akan sangat malu.”
Syekh berkata, “Demikianlah semestinya seorang mukmin; takut pada Allah kalau berbuat maksiat dan rasa malu di akhirat nanti di depan seluruh makhluk.”
Imam Syafi'i berkata :
نفسك إن لم تشغلها بالحق شغلتك بالباطل
“Jiwamu, jika tidak engkau sibukkan dengan kebenaran ia akan menyibukkanmu dengan kebatilan.”
Hati tak pernah kosong. Ia selalu terisi. Kalau tidak dengan yang baik berarti dengan yang buruk.
Kalau belum mampu mengisi hati sepenuhnya dengan yang baik, setidaknya dengan berfokus pada beberapa hal positif akan membuatnya lengah dari yang buruk.
$ads={2}
Demikian Artikel " Seorang Pemuda Curhat Kepada Seorang Syekh "
Semoga Bermanfaat
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jama'ah -