PENGERTIAN DAN PENJELASAN SINDIRIAN (KINAYAH) DI DALAM ISLAM
RUMAH-MUSLIMIN.COM - Sindiran atau kinayah, menurut ajaran agama, disampaikan kepada orang yang semula dekat, kemudian menjauh. Rasulullah menyindir seorang sahabat yang awalnya giat lakukan qiyamul lail (dekat dengan Allah) tetiba malas dan meninggalkannya.
Di dalam fiqih, sindiran atau kinayah dilakukan oleh seorang laki-laki ketika akan melamar seorang perempuan. Atau dilakukan oleh perempuan ketika meminta dilamar oleh seorang laki-laki. Sindiran juga dikemukakan oleh seorang suami yang berniat menceraikan istrinya karena suatu masalah. Atau sebaliknya.
$ads={1}
Sindiran muncul dari perasaan cinta atau perasaan kecewa tidak terpenuhinya suatu harapan yang mulia. Sindiran Rasulullah kepada seorang sahabat pemicunya adalah kecintaan Rasul kepada sahabat tersebut supaya kembali dekat dengan Allah. Sindiran suami atau istri dalam kasus perceraian, merupakan ungkapan kekecewaan mereka berdua karena tidak tercapainya tujuan perkawinan. Kedua contoh ini menegaskan bahwa sindiran berangkat dari kecintaan.
Sindiran tidak muncul dari kemarahan atau bahkan kebencian, walaupun diakui terkadang kemarahan diungkapkan melalui sindiran. Tapi, sehalus-halusnya kemarahan atau kebencian dikemas, tetaplah ada duri yang dirasakan menusuk perasaan. Dan hasilnya pun akan berbeda.
Sindiran yang didorong oleh kemarahan atau kebencian, ujungnya adalah menginginkan orang yang disindir itu hancur sesuai harapannya. Sindiran dengan tipe seperti ini tidak akan membuat nurani tergerak. Bahkan sebaliknya sindiran yang didorong oleh kemarahan akan memunculkan kemarahan yang lain. Sehingga aksi saling sindir itu akan mendorong tindakan saling mengutuk dan saling memusuhi.
$ads={2}
Oleh : KH. Abdi Kurnia Djohan
Demikian Artikel " Pengertian Dan Penjelasan Sindiran (Kinayah) Di Dalam Islam "
Semoga Bermanfaat
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jama'ah -