HIKAYAT SAYYIDINA UMAR ASAL MULA " SYIIRAN/NADZOM " MATAN ILMU-ILMU ISLAM
RUMAH-MUSLIMIN.COM - Telah menceritakan pada kami Ahmad dari Ubaid bin Nâshih dan telah menceritakan pada kami Ashma'i dari 'Amr bin al-'Allâ, beliau berkata: Seorang A'rabi (Badui) masuk Islam di masa pemerintahan -Sayyidina- Umar bin al-Khattâb, lalu -Sayyidina- Umar mengajarinya shalat, sehingga beliau berkata: Shalatlah dzuhur 4, Asar 4, Maghrib 3, Isya 4, dan Subuh 2 rakaat. Namun Ia tak hafal. Beliau pun mengulanginya. Namun lagi-lagi ia tak hafal, bahkan tertukar yang seharusnya 4 rakaat menjadi 3 rakaat dan yang seharusnya 3 rakaat menjadi 4 rakaat, hingga -Sayyidina- Umar pun jemu. Lalu, beliau pun berkata:
A'rabi (Badui) itu lebih cepat menghafal syair, karena itu syairkanlah:
إن الصلاة اربع واربع ...... ثم ثلاث بعدهن اربع
ثم صلاة الفجر لا تضيع
Apa kau hafal?
Badui itu menjawab: Iya.
-Sayyiduna- Umar pun berkata: Sampaikan pada keluargamu.
Mengomentari hikayat ini, Syekh Izzuddin al-Tanûkhi berkata:
Barangkali para alim mengambil ibrah metode hikayah -Sayyidina- Umar ini, mereka menyusun metode itu dalam membuat nadhom matan-matan kaedah (ilmu) dengan akurat dan (dengan tujuan) mempermudah menghafalkan kaedah-kaedah ilmu tersebut.
$ads={1}
Referensi:
المنتقى من أخبار الأصمعي ص ٧
Banyak sekali nadzom yang bermunculan lintas fan: akidah, ulumul hadits, fiqh, nahu, adab, dsb.
Di Jawa, metode seperti itu juga dipakai sehingga muncullah "syingiran" misalnya Ngudi Susilo KH. Bisri Musthofa, lir-ilir dengan dijelaskan maknanya, dsb.
Oleh: Kyai Nur Hasim
Demikian Artikel " Hikayat Sayyidina Umar Asal Mula " Syiiran/Nadzom " Matan Ilmu-ilmu Islam "
Semoga Bermanfaat
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jama'ah -