DETIK-DETIK MENJELANG WAFATNYA AL HABIB ALI BIN ABDURRAHMAN AL-HABSYI ( HABIB ALI KWITANG )
RUMAH-MUSLIMIN.COM - Al-Habib Ali bin Abdurrahman al-Habsyi, dikenal dengan nama Habib Ali Kwitang. Tokoh yang dikenal sangat ‘alim dan juga sangat sabar dalam membimbing masyarakat. Beliau lahir di Jakarta pada 20 April 1870. Habib Ali Kwitang juga dikenal akrab dengan para ulama’ di Indonsia pada masanya, apalagi dengan KH Hasyim Asy’ari Tebuireng Jombang. Habib Ali sosok habib yang terdepan dalam mengawal paham ahlussunnah wal jama’ah dan Nahdlatul Ulama di Betawi.
Detik-detik wafat beliau dimulai saat beliau mengalami pingsan selama 40 hari. Tentu saja keluarga bingung, karena beliau tidak sadarkan diri selama itu. Beliau hanya berbaring di tempat tidurnya tanpa sadarkan diri. Dalam keadaan itu beliau senantiasa disuapi air zamzam oleh putranya sebagai pengganti makanan yang masuk ke dalam tubuhnya.
$ads={1}
40 hari kemudian, akhirnya Habib Ali al-Habsyi mulai sadar. Dipanggillah putranya: “Ya Muhammad, antar Abah ke hammam (kamar mandi) untuk bersih-bersih diri.”
Usai Habib Ali al-Habsyi mandi dan berwudhu, beliau duduk di tempat tidurnya dan meminta dipakaikan pakaian kebesarannya yaitu jubah, imamah dan rida’nya. Lalu beliau meminta putranya untuk membacakan qashidah “Jadad Sulaima” yang menjadi kegemaran beliau. Qashidah tersebut adalah karangan guru beliau, yaitu al-Habib Ali bin Muhammad al-Habsyi (Shahib Simthud Durar).
“Ya Muhammad, aku lihat Rasulullah sudah hadir. Bacalah qashidah Jadad Sulaima. Lekaslah baca, ayo Bismillah!”
Mendengar ucapan ayahnya, segera Habib Muhammad membacakan qashidah tersebut sambil menangis dan tidak mampu menyelesaikan qashidah tersebut. Akhirnya yang melanjutkan qashidahnya adalah Habib Husein bin Thaha al-Haddad. Setelah selesai pembacaan qashidah tersebut, Habib Ali al-Habsyi berkata: “Ya Muhammad, hari apakah ini?”
Baca Juga :
- Ustadz Jaka Tingkir Diperintah Wan Sehan (Wali Jadzab) Membeli Mobil Pakai Daun
Habib Muhammad menjawab: “Hari Ahad ya Abah. Jamaah sudah penuh hadir di Majelis.”
Kemudian Habib Ali al-Habsyi kembali berkata: “Ya Muhammad, kirimkan salamku pada seluruh jamaah. Dan pintakan maaf atas diriku pada seluruh jamaah. Pintakan maaf untukku pada mereka. Sesungguhnya diri ini tidak lama lagi, karena sudah datang Rasulullah dan datuk-datuk kita.”
Dengan perasaan sedih yang mendalam, Habib Muhammad pun akhirnya menyampaikan pesan ayahnya pada semua jamaah yang hadir di Majelis Ta’lim Kwitang hari Minggu pagi itu. Tidak lama setelah itu, beliau wafat dengann mengucap La ilaha illallahu. Habib Ali wafat pada 13 Oktober 1968 dalam usia 98 tahun.
$ads={2}
Sungguh indah, Habib Ali Kwitang wafat dijemput Rasulullah SAW. Semoga kita semua mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.
Sumber : bangkitmedia.com
Demikian Artikel " Detik-detik Menjelang Wafatnya Al-Habib Ali bin Abdurrahman al-Habsyi ( Habib Ali Kwitang ) "
Semoga Bermanfaat
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jama'ah -