AKAD NIKAH YANG KEDUA MEMBATALKAN AKAD NIKAH YANG PERTAMA?
- Akad nikah yang kedua menurut pendapat yang SHAHIH tidak membatalkan akad nikah yang pertama, jadi tidak wajib membayar mahar lagi pada akad nikah kedua dan tidak berpengaruh apa-apa terhadap hukum talaq.
Fathul Bari Li Ibni Hajar, Juz : 13 Hal : 199
حدثنا أبو عاصم، عن يزيد بن أبي عبيد، عن سلمة، قال: بايعنا النبي صلى الله عليه وسلم تحت الشجرة، فقال لي: يا سلمة ألا تبايع؟، قلت: يا رسول الله، قد بايعت في الأول، قال: وفي الثاني
وقال بن المنير : يستفاد من هذا الحديث أن إعادة لفظ العقد في النكاح وغيره ليس فسخا للعقد الأول خلافا لمن زعم ذلك من الشافعية قلت الصحيح عندهم أنه لا يكون فسخا كما قال الجمهور
Dari Salamah radhiyallaahuu ‘anha :
Kami melakukan bai’at kepada Nabi SAW di bawah pohon. Ketika itu, Nabi SAW menanyakan kepadaku : “Ya Salamah, apakah kamu tidak melakukan bai’at ?. Aku menjawab : “Ya Rasulullah, Aku sudah melakukan bai’at pada waktu pertama.” Nabi SAW berkata : “Sekarang yang kedua.”
$ads={1}
Berkata Ibnu Muniir : "Dari hadis ini bisa diambil diulangnya akad nikad dan selainnya bukan membatalkan akad yang pertama, berbeda dengan apa yg disangka oleh sebagian Syafi'iyyah, aku katakan ini pendapat yg shahih menurut mereka , yaitu tidak membatalkan akad yg pertama sebagaimana perkataan ulama jumhur."
Tuhfatul Muhtaaj juz 7 halaman 391 :
تحفة المحتاج ج 7 ص 391:
أَنَّ مُجَرَّدَ مُوَافَقَةِ الزَّوْجِ عَلَى صُورَةِ عَقْدٍ ثَانٍ مَثَلاً لاَ يَكُونُ اعْتِرَافًا بِانْقِضَاءِ الْعِصْمَةِ اْلأُولَى بَلْ وَلاَ كِنَايَةَ فِيهِ وَهُوَ ظَاهِرٌ إِلَى أَنْ قَالَ وَمَا هُنَا فِي مُجَرَّدِ طَلَبٍ مِنْ الزَّوْجِ لِتَجَمُّلٍ أَوْ احْتِيَاطٍ فَتَأَمَّلْهُ.
Sesungguhnya persetujuan murni suami atas aqad nikah yang kedua bukan merupakan pengakuan habisnya tanggung jawab atas nikah yang pertama, dan juga bukan merupakan kinayah dari pengakuan tadi. Dan itu jelas. Sedangkan apa yang dilakukan suami di sini (dalam memperbarui nikah) semata-mata untuk memperindah atau berhati-hati.
I'aanatuth Thalibin juz 3 halaman 350 :
إعانة الطالبين ج 3 ص 350 :
فإن تكرر لزمه ما وقع العقد الأول عليه قل أو كثر، اتحدت شهود العلانية والسر أم لا. وذلك لان العبرة بالعقد الأول، وأما الثاني فهو لاغ لا عبرة به
Apabila berulang-ulang akad baik sedikit atau banyak, maka akad pertamalah yang jatuh, baik terbatas saksi di dalam banyak orang atau sedikt atau tidak. Demikian itu karena yang dianggap adalah akad yang pertama sedangkan akad yang yang kedua tidak berguna, tidak dianggap.
Baca Juga :
- Biografi & Karomah AlHabib Syechan bin Musthofa Al Bahar Wali yang Jadzab (Nyleneh)
- Shalawat Dari Rasulullah SAW Yang Di Berikan Kepada Habib Umar Melalui Mimpinya
- Shalawat Penyembuh Penyakit Dari Sayyidina Al-Faqih Al-Muqqadam Muhammad Bin Ali Ra
- Khasiat Sholawat Ibrahimiyah Supaya Punya Firasat Yang Tajam
- Sedangkan pendapat MUQABIL SHAHIH adalah membatalkan akad pertama, sehingga pada akad ketiga harus ada tahlil (wanita yg lain).
Kitaabul Anwar juz 2 halaman 88 :
كباب الأنوار ج 2 ص 88 :
ولو جدد رجل زوجته لزمه مهر آخر لأنه أقرب بالفرقة ينتقض به الطلاق ويحتاج الى التحليل في المرة الثالثة.
Seandainya seseorang memperbaharui nikah dengan istrinya maka wajib baginya membayar mahar lagi, karena hal tersebut lebih dekat ke perpisahan yg merupakan penetapan perceraian, membutuhkan tahlil (wanita yg lain) di dalam perceraian yg ketiga kalinya.
Wallaahu a'lam...
Oleh : Ustadz Dodi ElHasyimi
Sumber : dikutip melalui laman facebook Ustadz Dodi ElHasyimi
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholii 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jama'ah -