KEWALIAAN ABAH GURU SEKUMPUL TAK LEPAS DARI DOA AYAHANDANYA
RUMAH-MUSLIMIN.COM - Abah Guru Sekumpul atau yang bernama lengkap Syekh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani adalah seorang ulama Martapura yang terkenal hingga di kancah dunia. Haul Abah Guru Sekumpul setiap tahunnya ramai dikunjungi jamaah dari berbagai daerah di Indonesia bahkan dunia. Haul ke-15 tahun 2020, jutaan manusia berkumpul dalam satu tempat yang berpusat di Musholla Ar Raudhah, Sekumpul.
Kebesaran nama Abah Guru Sekumpul tak lepas dari peran banyak sosok di belakangnya. Di antaranya adalah peran sang ayah, yang bernama H Abdul Ghani bin Abdul Manaf. Menurut penuturan warga sekitar Jl. Makam, Keraton Martapura, “H Abdul Ghani adalah seorang penggosok intan.”
Namun, beliau adalah seorang yang taat beragama, bahkan sangat hati-hati dalam bertindak sepanjang hidupnya.
Baca Juga :
- Makna Rukun Iman dan Rukun Islam di dalam Al-Qur'an
- Ciri-ciri Rasulullah SAW yang hadir dalam mimpi Alhabib Munzir Al-Musawa
Warga sekitar Makam H Abdul Ghani -yang tidak ingin namanya disebutkan- bercerita, H Abdul Ghani pernah mendapati Lailatul Qodar dan berdoa agar mendapatkan keturunan yang shaleh, lalu lahirlah tokoh ulama yang kemudian dikenal dengan Abah Guru Sekumpul.
Ketika menggelar majelis, Abah Guru Sekumpul pernah menceritakan bahwa ayah beliau pernah menghidupi keluarga dengan usaha warung teh kecil-kecilan. Jika ada pelanggan yang tidak menghabiskan tehnya, beliau meminta izin agar sisanya dikumpulkan dan diberikan kepada anaknya, yaitu Qusyairi yang akhirnya berganti nama dengan Muhammad Zaini.
H Abdul Ghani adalah Keturunan ke-7 dari Datuk Kelampayan: Nasabnya adalah H. Abdul Ghani bin Abdul Manaf bin Muhammad Seman bin Muhammad Sa’ad bin Abdullah bin Mufti Khalid bin Khalifah Hasanuddin bin Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari.
$ads={1}
Istri beliau bernama Hj. Masliyah binti H. Mulia adalah seorang yang juga keturunan dari Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari. Beliau memiliki 3 orang anak ,yaitu Syekh Muhammad Zaini, Hj. Rahmah dan Ahmad Ghazali (meninggal sewaktu kecil karena penyakit cacar).
H Abdul Ghani wafat sekitar tahun 1980-an dan dimakamkan di dekat Musholla Darul Aman di Alkah para zuriat kesultanan, Jl. Makam, Kelurahan Keraton, Kabupaten Banjar.
Demikian kisah Rahasia Ayahanda Mendidik Kewalian Abah Guru Sekumpul, semoga bermanfaat. (Sumber: Banua.co/Muhammad Abdillah)
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholii 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jama'ah -