TANGGAPAN KH. ABDI KURNIA DJOHAN ATAS DILANTIKNYA HABIB LUTHFI BIN YAHYA MENJADI WANTIMPRES
RUMAH MUSLIMIN - Saat ini, jagat maya dihebohkan atas dilantiknya Maulana Habib Muhammad Luthfi bin Yahya sebagai anggota wantimpres.
Pelantikan ini jelas mendatangkan banyak komentar dari berbagai kalangan umat muslim. Ada yang pro dan adapula yang kontra. Banyak yang berpendapat, bahwa Maulana Habib Muhammad Luthfi bin Yahya seharusnya tidak menerima posisi tersebut karena posisi beliau yang saat ini sebagai Ketua Forum Sufi Internasional, dan adapula yang setuju atas dilantiknya beliau menjadi anggota wantimpres.
$ads={1}
Banyak para alim ulama yang menyampaikan pendapatnya atas pristiwa ini, salah satunya Mubaligh asal Jakarta, KH. Abdi Kurnia Djohan, Selaku Dosen Agama Universitas Indonesia & Mantan pengurus dakwah PBNU :
" Kalau saya ucapkan "selamat" untuk Maulana Habib Muhammad Luthfi bin Yahya, karena mendapat amanah sebagai anggota Wantimpres, terkesan ucapan itu--bagi saya--melecehkan beliau.
Pertama, sebagai Ketua Ikatan Ulama Sufi Sedunia, Maulana Habib Luthfi sudah pasti tidak membutuhkan jabatan-jabatan duniawi apapun. Menjadi Pemimpin Ulama Sedunia, dalam amatan saya, merupakan anugerah yang lebih tinggi daripada jabatan presiden sebuah negara.
Kedua, saya yakin bahwa Maulana Habib Luthfi tidak mempunyai ambisi untuk mendapatkan jabatan Wantimpres itu. Bahkan, mungkin bisa dikatakan bahwa sebagai seorang mursyid, Habib Luthfi tidak punya keinginan untuk menempati posisi kenegaraan. Tanpa jabatan duniawi saja, kediaman Habib Luthfi tidak sepi dari kunjungan para pejabat yang datang silih berganti meminta nasihat dan doa dari beliau. Itu saja sudah melebihi dari kapasitas seorang anggota wantimpres.
Lalu, apa yang pantas diucapkan? Sependek amatan saya, ucapan yang pantas adalah Selamat kepada Presiden Joko Widodo yang sudah meminta Maulana Habib Muhammad Luthfi bin Hasyim bin Yahya, sebagai anggota Wantimpres. Karena bukan usaha yang mudah, meminta seorang pemimpin ulama sufi dunia untuk menjadi penasihat resmi Negara. " Tulisnya, di laman facebook pribadi KH. Abdi Kurnia Djohan.
Pertama, sebagai Ketua Ikatan Ulama Sufi Sedunia, Maulana Habib Luthfi sudah pasti tidak membutuhkan jabatan-jabatan duniawi apapun. Menjadi Pemimpin Ulama Sedunia, dalam amatan saya, merupakan anugerah yang lebih tinggi daripada jabatan presiden sebuah negara.
Kedua, saya yakin bahwa Maulana Habib Luthfi tidak mempunyai ambisi untuk mendapatkan jabatan Wantimpres itu. Bahkan, mungkin bisa dikatakan bahwa sebagai seorang mursyid, Habib Luthfi tidak punya keinginan untuk menempati posisi kenegaraan. Tanpa jabatan duniawi saja, kediaman Habib Luthfi tidak sepi dari kunjungan para pejabat yang datang silih berganti meminta nasihat dan doa dari beliau. Itu saja sudah melebihi dari kapasitas seorang anggota wantimpres.
Lalu, apa yang pantas diucapkan? Sependek amatan saya, ucapan yang pantas adalah Selamat kepada Presiden Joko Widodo yang sudah meminta Maulana Habib Muhammad Luthfi bin Hasyim bin Yahya, sebagai anggota Wantimpres. Karena bukan usaha yang mudah, meminta seorang pemimpin ulama sufi dunia untuk menjadi penasihat resmi Negara. " Tulisnya, di laman facebook pribadi KH. Abdi Kurnia Djohan.
Segala sesuatu pengambilan keputusan pasti ada Pro dan Kontra. Tentu hal tersebut tidak perlu kita perdebatkan/permasalahkan. Kita harus bersifat dewasa dan menghargai perbedaan pendapat yang ada, jangan sampai karena perbedaan pendapat lalu ukhuwah islamiyah kita pun jadi retak.
Siapapun kalian, yuk bersatu!
Baca Juga :
- Tujuh Do'a Penenang Hati Untuk Menghilangkan Stres, Sedih, Dan Gelisah
- Bersabar Terhadap Gangguan Oleh Al Habib Umar bin Hafidz
MUSLIM UNITED!
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholii 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
dakwahislamiyah93@gmai.com