KIYAI NU JIKA TIDAK SETUJU TERHADAP SESUATU, MEREKA TABAYYUN SECARA LANGSUNG
Menurut catatan sejarah, para kiai pesantren (NU) jika tidak setuju terhadap sesuatu, mereka mengungkapkan langsung kepada pihak yang dituju:
1. Tahun 1920-an ketika mendengar bahwa Raja Abdul Aziz bin Saud al-Saud berencana akan menghancurkan makam Baginda Rasulullah, para kiai pesantren (NU) yang dipimpin Kiai Abdul Wahab Chasbullah datang ke Riyadh menghadap Raja Abdul Aziz. Mereka menyampaikan keberatan dan permohonan secara langsung agar rencana penghancuran makam Baginda Rasulullah dibatalkan.
2. Begitu pun ketika Jepang berencana menangkap semua pemimpin Islam, Hadrotus Syaikh Kiai Hasyim Asy'ari dan puteranya Kiai Abdul Wachid Hasyim menyampaikan secara langsung keberatan atas rencana itu kepada Pemimpin Bala Tentara Jepang.
3. Ketika Jend. Benny Moerdani, meraja lela memonitor semua aktivitas para tokoh Islam, pasca Peristiwa Tanjung Priok, Kiai Ahmad Shiddiq menyampaikan secara langsung kepada Jenderal Benny, bagaimana beratnya beban umat Islam atas kebijakan yang diterapkan.
Sumber : Dikutip melalui status facebook KH. Abdi Kurnia Djohan
$ads={1}
===
Tambahan dari admin :
Namun di era saat ini, Banyak para petinggi Ulama NU yang tidak mengikuti tradisi tabayyun yang dilakukan oleh para kiyai pendahulunya. Banyak diantara mereka yang lebih suka menyindiri dan membuat status di medsos yang berisi sarkasme.
Kendati demikian, Kita berharap agar marwah NU terus terjaga, dan semoga para kiyai-kiyai NU selalu di jalan para pendahulunya. Aamiin
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholii 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
dakwahsilamiyah93@gmail.com