UNDANGAN SI MISKIN UNTUK ABAH GURU SEKUMPUL
Ada satu keluarga yang sangat miskin kehidupannya sehari hari di Martapura. Keluarga ini sangat mencintai dan menghormati Abah Guru Sekumpul.
Hingga suatu saat, keluarga tersebut memiliki hajatan atau selamatan. Karena kecintaannya yang sangat luar biasa kepada Abah Guru Sekumpul, sang Ayah mencoba memberanikan diri untuk mengundang Abah Guru Sekumpul keacara tersebut.
Sang Ayah pun berjalan menuju rumah Abah Guru Sekumpul, namun sayangnya sang ayah tidak berhasil menemui Abah Guru Sekumpul saat itu.
Sehingga sang ayah hanya mengundang Abah Guru Sekumpul melalui khadam beliau saja. Maka pulanglah sang Ayah kerumah dengan perasaan harap harap cemas, sambil berdoa 'Ya Allah, mudahan Abah Guru mau datang kehajatan ulun malam ini. Aamiin.
Maka tibalah saat selamatan hajatan dimulai. Beberapa kali sang ayah keluar masuk rumah melihat keadaan jalan yang gelap gulita tersebut. Para undangan disekitar pun mulai berdatangan sampai sampai sang ayah telah berputus asa.
Sambil berkata didalam hati :
'Apakah mungkin Abah Guru mau datang kerumah yang reot ini, rumah simiskin ini'
Sampai suatu saat suasana kampung berubah, nampak terlihat orang orang berlarian kesuatu tempat. Maka sang Ayah pun ikut mendatangi kearah keramaian tersebut, ada apa gerangan hal yang terjadi?
Masya Allah..!!!
Terlihat Abah Guru dan beberapa orang mengikuti dibelakang beliau, berjalan menuju kerumah sang ayah yang fakir miskin itu. Langsung tanpa isyarat, sang ayah menyambut Abah Guru Sekumpul dengan penuh suka cita. Semangat yang menggebu dan haru yang luar biasa.
Tanpa berkata apapun Abah Guru langsung masuk kedalam rumah dan langsung memulai tahlilan sampai selesai.
Tidak lama Abah Guru berpamitan kepada tuan rumah untuk pulang. Abah Guru bersalaman kepada sang ayah/kepala keluarga sambil memberi amplop kepada sang ayah tersebut sambil berkata :
'Ini uang untuk mengganti acara selamatan pian, sisanya pian(Anda) pakai gasan(untuk) berdagang'
Setelah semua undangan pulang, sang ayah menemui istri dan anak anaknya dan dihadapan mereka sang ayah membuka amplop yang diberikan Abah Guru tadi.
Masya Allah...!! Betapa terkejutnya sang ayah yang miskin itu dan keluarganya melihat isi amplop yang diberikan adalah jumlah sangat besar pada masa itu.
Adalah akhlaq Abah Guru Sekumpul, apabila beliau hadir diundang acara hajatan, beliau tidak pernah datang dengan tangan kosong. Beliau selalu memberi amplop kepada tuan rumah atau panitia hajatan yang mengadakan acara tersebut, terlebih lebih yang mengundang orang orang miskin.
Masya Allah...!!! Inilah Akhlaq Datu beliau Sayyidina Muhammad SAW.
Sungguh sangat sedikit kita bisa menemui seorang ulama seperti beliau
Semoga kisah ini menjadi panutan kita untuk mengikuti akhlaq Rasullullah, terutama menghormati orang orang miskin. Karena sesungguhnya Rasullullah selalu bersama sama orang miskin.
Mudah mudahan semakin menambah kecintaan kita kepada Abah Guru Sekumpul dengan tetap mengharap ridho dan rahmat Allah swt, dan mengharap syafaat baginda Muhammad saw serta dikumpulkan disyurga bersama Para Aulia Allah swt.
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholii 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim