SYARAT UTAMA BISA MENILAI ORANG LAIN IALAH DENGAN MENGETAHUI TERLEBIH DAHULU KEADAAN, KEDUDUKAN DIRIMU
Ketika Imam Ahmad bin Hanbal dituduh oleh beberapa orang bodoh bahwa beliau adalah ahli hadits (saja) dan bukan ahli fiqh, maka Imam Adz-Dzahabi membelanya dengan ungkapan sarkastik: "...tetapi orang bodoh yang tidak tahu kedudukan dirinya sendiri, maka bagaimana mungkin mengetahui kedudukan orang lain?"
Maka, kata Syaikh Ali Jum'ah, yang harus disampaikan kepada orang-orang model begini adalah "Kenalilah kadar dirimu, dan jangan diletakkan pada yang bukan tempatnya. Mengetahui kadar/kualitas diri adalah sebagian dari ilmu.
Jauhilah sifat sombong yang mengingkari kebenaran dan merendahkan manusia. Melibatkan diri dalam masalah yang tidak dikuasai akan menimbulkan banyak perdebatan yang tidak ilmiah di tengah masyarakat muslim.
Tepat sekali jika Imam al-Ghazali mengatakan, "Apabila orang yang tidak tahu itu DIAM, maka tidak akan terjadi perselisihan."
("al-Mustasyaddidun: Manhajuhum wa Munaqasyat Ahamm Qadhayahum", karya Syaikh Ali Jum'ah, 155)
Wallahu a'lam Bishowab
Allahumma Sholli 'ala Sayyidina Muhammad wa ala alihi washobihi wasalim
Tags:
Dakwah Habaib dan Ulama