PERTUKARAN GURU MESIR DENGAN GURU MADINAH DI ZAMAN NABI MUHAMMAD SAW
Dulu zaman Nabi.. Ada pertukaran antara orang Madinah dan Mesir.. Orang Madinah mengirim guru-guru untuk mengajarkan tentang ALLAH Ta'ala dan Rasulullah sholallahu 'alaihi wa sallam, mengajarkan cara ibadah, mengajarkan ilmu agama, mengajarkan Al Qur'an, ngajarin bagaimana cara hidup sebagai orang Islam. Mereka mendapatkan gajih di Mesir, mereka muliakan Ulama-Ulama utusan dari Rasulullah.sholallahu 'alaihi wa sallam..
Dan orang-orang Mesir tak mau kalah, mereka membalas mengirimkan para ahlinya yang mereka anggap akan dibutuhkan di Madinah. Mereka mengirimkan dokter-dokter tuk kebutuhan orang Madinah. Nabi menyambutnya.. Dan dokter-dokter ini bekerja di Madinah dan juga digajih dari Baitul Mal..
Namun setelah cukup lama di Madinah, tak ada yang berobat. Salah satu dokter terbaiknya ngadu ke Rasulullah, ingin pulang ke Mesir, bukan karena ga betah, namun karena malu, malu makan gajih buta. Digajih tapi ga ngerjain apa-apa, kami ga punya pasien, ga ada yang berobat, ga ada yang sakit, kami malu makan gajih buta padahal betah tinggal di Madinah bersama Rasulullah..
Dokter tersebut bercerita bahwa dia adalah dokter terkemuka di Mesir. Di negerinya tiap hari sibuk, antri para pasien yang mau berobat dengannya. Kemudian dokter tersebut bertanya, apa resep sehatnya orang islam ya Rasulullah?
Nabi menyampaikan hadisnya, yang sangat terkenal dikalangan kedokteran sampai sekarang,
Kami orang Islam, ga akan makan jika kami sudah sungguh-sungguh (benar-benar) lapar. Dan ketika kami makan, kami sudah akan berhenti sebelum kenyang.
Difahami dari :
Ustadzah Syarifah Halimah Alaydrus Oleh syarifah Zaenab Alkaff
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholii 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim