INILAH CARA INTERAKSI RASULULLAH SAW KEPADA YAHUDI
Shultonul Qulub Al-Habib Munzir Almusawa :
Diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari ketika salah seorang Yahudi memohon izin untuk tinggal di rumah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, maka Rasul izinkan, bukan melarangnya atau mengatakan : ” kamu najis, tidak boleh masuk ke rumahku “, tidak demikian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Maka pemuda Yahudi itu pun tinggal bersama Rasul, duduk bersama Rasul, makan bersama Rasul, tidur seatap dengan Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam.
Kita mengetahui yang masuk ke rumah Rasul tidak sembarang orang, tetapi pemuda Yahudi ini bahkan tinggal bersama Rasul berkhidmah kepada beliau, membawakan makanan dan pakaian nabi tetapi beliau tidak memaksakannya untuk masuk kedalam Islam sampai pemuda itu sakit, ketika sakit ia pulang ke rumahnya dan tidak lagi datang ke rumah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, maka Rasulullah menjenguknya ke rumahnya bukannya Rasul senang atau mengatakan : ” baguslah orang non muslim itu keluar dan tidak lagi datang ke rumahku “, tidak demikian bahkan Rasul menjenguknya dan sesampainya beliau di rumah pemuda itu, beliau dapati pemuda itu sudah sakaratul maut, di saat itulah Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam membisikkan kepadanya : ” katakan : ” Laa Ilaaha Illallaah Muhammad Rasulullah “, maka pemuda itu melihat kepada ayahnya yang juga orang Yahudi apakah ayahnya mengizinkannya atau tidak untuk mengucapkan kalimat itu, maka ayahnya berkata : “ Taatilah Abu Al Qasim “, maka anaknya pun mengucapkan kalimat Laa Ilaaha Illallaah Muhammad Rasulullah kemudian wafat, maka Rasulullah pun memakamkannya kemudian pulang ke rumah dengan wajah yang bersinar dan terang benderang bagaikan sinar bulan purnama karena begitu gembiranya.
Maka para sahabat bertanya : ” Wahai Rasulullah, apa yang membuatmu gembira sehingga engkau terlihat begitu terang benderang “, maka Rasulullah berkata : ” Aku sangat gembira karena Allah telah memberinya hidayah “.
Hadirin hadirat, orang yang paling menginginkan semua non muslim masuk Islam adalah nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, namun beliau mengetahui adab kepada Allah bahwa Allah lah yang memilihkan hidayah, mana yang dikehendaki dan mana yang belum dikehendaki Allah subhanahu wata’ala.
Wallahu a'lam Bishowab
Allahumma Sholli a'la Sayyidina Muhammad wa ala alihi washobihi wasalim