BAGAIMANA BERGAUL DENGAN ORANG YANG SSERING BERMAKSIAT
Berikut adalah jawaban nasehat dari Al Habib Umar bin Hafidz dalam kitab Taujih an-Nabih (terj. hlm. 16):
“Kita tidak membeberkan sesuatu yang mereka sembunyikan dan tidak pula rela atas kemaksiatan yang mereka tampakkan. Jadi, tak boleh rela atas perbuatan maksiat mereka tanpa merendahkan, menghakimi serta tidak mengeluarkan mereka dari lingkaran orang-orang beriman (mengkafirkan) dan tidak pula merasa lebih mulia dari mereka.
Saat kita ingkari perbuatan maksiat mereka, maka harus disertai dengan penghormatan, rahmat, belas kasih dan adab pada mereka. Beginilah sifat orang yang beriman, walaupun mereka berada di tengah-tengah peperangan saat berjihad melawan orang kafir.
Siapa yang memiliki pemahaman bahwa ingkar dan mencegah kemungkaran berarti meremehkan atau merasa lebih mulia, maka ia tak memahami kaidah syariat serta tak memahami hikmah dari amar ma’ruf-nahi munkar.
Wallahu a'lam Bishowab
Allahumma sholli'ala sayyidina Muhammad Nabiyil umiyi wa 'alihi wa shohbihi wa salim