USTADZ AHMAD SARWAT LC,MA : USTADZ RADIKAL?
Ustadz Ahmad Sarwat :
Seorang pengurus masjid besar di Jakarta pernah cerita (mengeluh) ke saya, bahwa ada nama beberapa ustadz yang dicoret tidak boleh ceramah lagi di masjidnya.
Pengurus ini sebenarnya cuma karyawan biasa, di atasnya ada bos besar pimpinan kantor tempat dimana masjid itu berdiri. Jadi boleh dibilang masjid ini memang masjid kantor.
Kantornya berupa bank konvensional. Direksinya berinisiatif membangun masjid, biar karyawan muslim bisa shalat dan ngaji.
Yang jadi masalah, si ustadz ketika ceramah tidak lihat kiri kanan main hajar saja. Kalau masih kerja di bank, jangan harap masuk surga. Sebab semua gajinya haram, kasih makan anak istri dengan barang haram. Dan masuk neraka duluan adalah direksinya.
Kebetulan para direksi hadir juga, mereka sih saat itu diam saja tidak komen apa-apa. Cuma pengurus masjid habis itu dipanggil, suruh coret nama si ustadz yang tadi ceramah. Plus beberapa ustadz lain yang ceramahnya sama-sama kayak dia. Dan rekamannya bisa didengarkan juga.
Saya jadi teringat kisah penjahat pembunuh 99 nyawa + 1 nyawa. Kesal diceramahi bahwa bunuh 99 nyawa itu dosa besaaaar sekali, tapi tidak kasih solusi, ya sudah sekalin saja dicekek.
Matilah si pendeta itu. Maklum pendetanya radikal sih.
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholii 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
