MOHON JANGAN JUAL NAMA GURU MULIA KAMI UNTUK KEPENTINGAN KELOMPOK SINI ATAUPUN SANA
Di dalam berita itu disebutkan bahwa Guru Mulia Habibana Umar bin Hafidz berkomentar miring tentang acara 212. Padahal kato2 yg diambil adalah cuplikan taushiyyah Guru Mulia Habibana Umar bin Hafidz tahun 2015. Sekali lagi tahun 2015 Tidak ada kaitannya dg hal akhir2 ini.
Kami tegaskan bahwa Guru Mulia kami Habibana Umar bin Hafidz tidak pernah mencampuri urusan2 politik.. Dan beliau tidak ikut2 an dilm MEWAJIBKAN atau MELARANG acara reuni 212. Dan beliau terus konsisten dg sikapnya..
Beliau TIDAK pro sana ataupun pro sini. Tapi beliau menginginkan keutuhan dan persatuan seluruh kaum muslimin di Indonesia. Berkasih sayang kepada semua kelompok & seluruh komponen kaum muslimin. Serta berdakwah secara kelembutan serta santun kepada seluruh kelompok non muslim Beliau mengisi Kajian rutin, Kitab Adabul Alim wal Muta'allim, karangan Hadhratus Syaikh KH Hasyim Asy'ari di PBNU. Beliau juga menerima dg kasih sayang & kelembutan kunjungan Habibana Muhammad Rizieq Syihab saat bersilaturrahim ke rumahnya..
Jadi mohon jangan jual nama Guru Mulia kami untuk kepentingan politik sesaat. Dan mohon ampunlah pada il atas fitnah yg telah kalian tebarkan dg mengatasnamakan Guru Mulia kami Habibana Umar bin Hafidz. Siapapun senantiasa dihormati oleh beliau, & Sayyidul Habib Umar konsisten dg manhaj beliau, yaitu mempersatukan para ulama, menghormati perbedaan & ikhtilaf diantara mereka, serta menyayangi & memaafkan yg berbeda pendapat bahkan yg memusuhi terhadap beliau..
Habib Nabiel Al Musawwa
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholii 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim