ISLAM TELAH BERUBAH SEMENJAK BERADA DI RUANG PUBLIK
Oleh : K.H Abdi Kurnia Djohan
Sejak berada di ruang publik, Islam telah berubah dari posisinya sebagai agama. Kita tidak bisa mengelak ketika melihat definisi Islam saat ini. Islam adalah ajang kontestasi Pildacil, Hafiz Cilik, Festival Hijrah, Dai TPI, Dai Sahur Indosiar, Dai Islam itu Indah, dan argumentasi-argumentasi konyol (gak pakai t) tentang Pilpres.
Sejak saat itu pula, popularitas Islam ditentukan oleh jumlah sms masuk, jumlah twitter yang diterima rating, jumlah iklan yang ditayangkan, berapa k follower yang ada di IG, Twitter dan Fb.
Pada mulanya yang ditentukan oleh jumlah like dan share adalah opini dalam berislam. Tapi lama kelamaan, opini itu telah berganti menjadi Islam. Kebenaran pemahaman anda di dalam berislam akan ditentukan oleh sebarapa sering di-share secara luas ke publik, seberapa banyak like serta super yang diperoleh, dan seberapa banyak komen josss, mantap, like it, dan sundul diberikan.
Akhirnya Tuhan pun seperti sudah malas mengurusi agama. Tampaknya Tuhan telah mengalihkan perhatian-Nya dari pada berurusan dengan manusia yang sedang menuju Homo Deus, lebih baik bercengkrama dengan Anak Krakatau yang kehilangan induk, Gunung Agung yang sedang batuk dan meredam tanah-tanah yang sedang mengamuk.
Wallahu a'lam Bishowab
Allhahuma sholii 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
