TIDAK ADA ALASAN UNTUK MENCINTAI PENCIPTA KITA (ALLAH)
RUMAH-MUSLIMIN - Sebagai hambaNya, mestinya kita sadar diri. Ketika kita disebut orang yang beriman oleh Allah SWT. Maka berarti kita meyakini, mempercayai bahwa Allah adalah tuhan kita. secara tidak langsung telah lahirlah rasa mahabbah ini kepada-Nya. sebagaimana Firman Allah Ta'alaa :
ÙˆَالَّØ°ِينَ آمَÙ†ُوا Ø£َØ´َدُّ Øُبًّا Ù„ِÙ„َّÙ‡ِ
“Dan orang-orang yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah.” [Al-Baqarah:165]
Jika kita merasa orang yang beriman kepada Allah. Yang mengakui bahwa Allah adalah Tuhan satu-satunya dan Nabi Muhammad SAW adalah Rasul-Nya. dan ternyata tidak ada rasa sedikitpun kecintaan diri kita kepada Allah, maka pertanyakanlah didalam hati kita ini?, apakah didalam hati kita ini Cintanya lebih berat terhadap Dunia? ataukah kepada Allah?, Apakah kita benar-benar beriman ataukah tidak? Apakah kita hanya sekedar mempercayai lalu melupakan? Apakah kita termasuk golongan orang yang munafik ataukah tidak? berfikirlah!.
Lalu bagaimana caranya agar kita dapat menumbuhkan CINTA ini kembali kepadaNya? maka jalan satu-satunya adalah Datanglah ke Majelis ilmu untuk menyegarkan pikiran serta menambah wawasan tentang keimanan ini, Setelah itu bermuhasabah dirilah, dan bertafakkur Lihatlah alam semesta ini yang di ciptakan olehNya, ataupun dengan cara yang mudah, yaitu melihat dirimu sendiri. SIAPAKAH YANG MENCIPTAKANMU?
Dengan renungan dan renungan, perbaikan dan perbaikan serta pembelajaran dan pembelajaran Insya Allah lambat laun kita akan menemukan Allah didalam hati kita, Insya Allah rasa mahabbah kepada Allah akan timbul kembali didalam hati kita.
Jika kita ingin ingin di akui oleh Allah sebagai Orang yang beriman, maka jadilah pecinta Allah dan Rasulnya, jadilah seorang hamba yang taat kepada Allah dan Rasulnya, sebagaimana yang Rasulullah SAW Sabdakan,
عن عبد الله قال : قال رسول الله صلى الله عليه Ùˆ سلم : إن الله قسم بينكم أخلاقكم كما قسم بينكم أرزاقكم Ùˆ إن الله يعطي الدنيا من ÙŠØب Ùˆ من لا ÙŠØب Ùˆ لا يعطي الإيمان إلا من ÙŠØب
Dari Abdullah bin Mas’ud ra, Rasul Saw bersabda; “Sesungguhnya Allah membagi akhlak kalian sebagaimana membagi rizki, dan sesungguhnya Allah Azza wa Jalla memberikan dunia kepada orang yang Dia cinta, dan tidak Dia cinta, tetapi Dia tidak mengaruniai iman kecuali kepada orang yang Dia cinta”. (HR. Hakim)
Karena Iman itu terletak pada hati dan perbuatan, bukan hanya perkataan saja.
Ditulis oleh : rumah-muslimin
Wallahu a'lam bishowab
Allahuma sholii 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim