LARANGAN SIKAP TA'ASHSHUB (FANATIK KELOMPOK)
- Ta’ashshub atau ‘Ashabiyah adalah Sikap Fanatik kepada kelompok atau golongan secara Membabi Buta.
‘Ashabiyyah adalah sifat yang diambil dari kata ‘Ashabah.
Dalam bahasa Arab: ‘Ashabah berarti kerabat dari pihak bapak.
- Menurut Ibn Manzhur, ‘Ashabiyyah adalah Ajakan Seseorang untuk Membela Keluarga, (tidak peduli keluarganya Dzalim atau tidak) dari siapapun yang Menyerang mereka.
- Penggunaan kata ‘Ashabiyyah dalam Hadist identik dengan orang yang Menolong Kaumnya, Meski kaumnya itu Dzalim
(Ibn Mandzur, Lisan al-‘Arab,I/606 ).
- Pandangan ini sama dengan pandangan Al-Minawi ketika menjelaskan Maksud sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam :
Ù„َÙŠْسَ Ù…ِÙ†َّا Ù…َÙ†ْ دَعَا Ø¥ِÙ„َÙ‰ عَصَبِÙŠَّØ© وليس منا من قاتل علي عصبية وليس منا من مات علي عصبية
“Bukan termasuk Umatku siapa saja yang Menyeru orang pada ‘Ashabiyah,
Bukan dari Golongan kami orang yang berperang karena 'Ashabiyyah,
Dan bukan dari golongan kami orang yang Mati karena 'Ashabiyyah”
(HR Abu Dawud).
- Beliau menyatakan:
“Maksudnya, siapa yang mengajak orang untuk berkumpul atas dasar ‘Ashabiyah, yaitu bahu-membahu untuk menolong orang yang Dzalim.”
- Sementara Al-Qari menyatakan,
“Bahu-membahu untuk Menolong orang karena Hawa Nafsu.”
( Muhammad Syamsu Al-Haq, ‘Aun Al-Ma’bud, XIV/17.)
- Dalam Hadist lain, Larangan Berperang di bawah Bendera ‘Ummiyya atau Immiyyah atau Fanatik Buta,
Menurut As-Sindi, adalah bentuk Kinayahnya, yaitu:
Larangan Berperang Membela Jama'ah (kelompok) yang Dihimpun dengan Dasar yang tidak jelas (Majhul),
Yaitu yang tidak diketahui apakah Haq atau Batil.
- Karena itu, orang yang berperang karena Faktor Ta’âshub (fanatik) itu, menurutnya, adalah orang yang berperang bukan demi Memenangkan Agama, atau menjunjung tinggi Kalimah Allah Swt.
(As-Sindi, Hasyiyah As-Sindi ‘Ala Ibn Majah, VII/318)
- Dengan demikian, jelas bahwa makna ‘Ashabiyyah di sini bersifat Spesifik,
Yaitu ajakan untuk Membela Orang atau Kelompok, Tanpa Melihat apakah Orang atau Kelompok tersebut Benar atau Salah;
Dan juga bukan untuk Membela Islam, atau Menjunjung Tinggi Kalimat Allah,
Melainkan karena Dorongan Marah dan Hawa Nafsu.
- Islam Tidak Mengakui setiap Loyalitas kepada selain Aqidahnya,
Tidak Mengakui adanya golongan-golongan, Kecuali Ukhuwah Islamiyyah
Dan Tidak Mengakui cirri Khas yang Membedakan Manusia, Kecuali Iman dan Kekafiran.
Oleh karena itu, orang yang Memusuhi Islam adalah Musuh orang Islam, Meskipun dia adalah Tetangga, Family, bahkan Saudara Seibu Sekalipun.
Organisasi atau Jam’iyah hanya sebagai Sarana saling Tolong Menolong dalam Kebaikan dan Memperjuangkan Islam,
Bukan sebagai Tujuan Akhir.
- Janganlah hanya Karena Organisasi, Kita kehilangan jiwa Ukhuwah Islamiyah.
Oleh : Habib Hasan Baroom
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholii 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim