ADAKAH GEMPA DI MASA NABI MUHAMMAD SAW?
Ada 2 riwayat yang menyebutkan bahwa gempa pernah terjadi di masa Nabi, yaitu riwayat Ibnu Abi Dunya dalam Al-Uqubat dan Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushannaf, namun riwayat ini dinilai dlaif oleh para ulama:
ﻗﺎﻝ ﺃﺑﻮ ﻋﻤﺮ ﻟﻢ ﻳﺄﺕ ﻋﻦ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻣﻦ ﻭﺟﻪ ﺻﺤﻴﺢ ﺃﻥ اﻟﺰﻟﺰﻟﺔ ﻛﺎﻧﺖ ﻓﻲ ﻋﺼﺮﻩ ﻭﻻ ﺻﺤﺖ ﻋﻨﻪ ﻓﻴﻬﺎ ﺳﻨﺔ ﻭﻗﺪ ﻛﺎﻧﺖ ﺃﻭﻝ ﻣﺎ ﻛﺎﻧﺖ ﻓﻲ اﻹﺳﻼﻡ ﻋﻠﻰ ﻋﻬﺪ ﻋﻤﺮ ﻓﺄﻧﻜﺮﻫﺎ ﻭﻗﺎﻝ ﺃﺣﺪﺛﺘﻢ ﻭاﻟﻠﻪ ﻟﺌﻦ ﻋﺎﺩﺕ ﻷﺧﺮﺟﻦ ﻣﻦ ﺑﻴﻦ ﺃﻇﻬﺮﻛﻢ
Abu Umar berkata: Tidak ada riwayat Sahih yang menjelaskan gempa terjadi di masa Nabi shalallahu alaihi wasallam. Gempa pertama kali terjadi di dalam Islam adalah masa Umar, dan ia mengingkari pada gempa. Ia berkata: "Kalian telah berbuat mengada-ada. Demi Allah jika gempa terjadi lagi maka aku akan pergi dari kalian" (Syekh Ibnu Abd Al-Bar, Al-Istidzkar 2/417)
Maksud mengada-ada disini adalah berbuat bidah yang tercela (sayyiah). Sebab Sayidina Umar sendiri mengakui ada bidah Hasanah (baik) seperti dalam riwayat al-Bukhari tentang shalat Tarawih: "Ini adalah sebaik-baik bidah". Sayidina Umar juga yang mengusulkan kepada Sayidina Abu Bakar untuk membukukan Al-Quran dan Sayidina Abu Bakar menolak karena tidak pernah dilakukan oleh Nabi. Sayidina Umar berkata: "Demi Allah, ini adalah baik" (HR Bukhari)
Oleh : K.H Ma'ruf Khozin
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholii 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim