ISTRI SHOLEHA MENURUT HADIST NABI SAW
jika punya mertua masih hdp sayangilah mereka Bantu mereka jika dalam kesusahan dukung suami dgn tetap berbakti padanya, jika mertuamu sudah meninggal ,doakanlah mereka Bantu suami berbakti padanya dgn Cara mendoakan, menyambung hubungan sirahturahmi dgn kerabatnya juga bersedekah atas namanya
Telah mengkhabarkan kepada kami Mahmuud bin Ghailaan, ia berkata, telah mengkhabarkan kepada kami Abu Ahmad, ia berkata, telah mengkhabarkan kepada kami Mis’ar, dari Abu ‘Utbah, dari ‘Aaisyah -radhiyallaahu ‘anha-, ia berkata, aku bertanya kepada Nabi Shallallaahu ‘alaihi wasallam, “Siapakah manusia yang paling berhak atas seorang istri?” Beliau bersabda, “Suaminya.” Aku bertanya lagi, “Lalu siapakah manusia yang paling berhak atas seorang laki-laki?” Beliau bersabda, “Ibunya.”
[Sunan Al-Kubraa no. 9099]
Dan diriwayatkan pula oleh Al-Haakim (Al-Mustadrak 4/144, 4/171) ; Ibnu Abid Dunyaa (Al-‘Iyaal no. 525) ; Abu Asy-Syaikh Al-Ashbahaaniy (Al-Fawaa’id 1/52) ; dari jalan Mis’ar, dari Abu ‘Utbah, dari ‘Aaisyah secara marfuu’.
dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma, bahwa ibunya Sa’d bin Ubadah meninggal dunia, ketika Sa’d tidak ada di rumah. Sa’d berkata,
“Wahai Rasulullah, ibuku meninggal dan ketika itu aku tidak hadir. Apakah dia mendapat aliran pahala jika aku bersedekah harta atas nama beliau?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Ya,” (HR. Bukhari 2756).
Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholii 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim