HAKIKAT-HAKIKAT KEBAJIKAN DAN DOSA
وَعَنِ النَّوَّاسِ ابْنِ سَمْعَانَ رضي اللّه عنه قَالَ سَأَلْتُ رَسُوْلَ اللّهِ صلّى اللّه عليه وسلّم عَنِ الْبِرِّ وَ اْلأِثْمِ فَقَالَ اَلْبِرُّ حُسْنُ الْخُلُقِ وَ اْلأِثْمُ مَا حَاكَ فِى صَدْرِكَ وَكَرِهْتَ أَنْ يَطَّلِعَ عَلَيْهِ النَّاس
Dari sahabat Nawwas bin Sam’an beliau berkata, Aku bertanya kepada Rasūlullāh tentang makna Al-Birr (yaitu kebajikan) dan itsm (yaitu dosa) -Apa itu kebajikan? Dan apa itu dosa?- Maka Rasūlullāh berkata, “Al-birr (kebajikan) adalah akhlak yang mulia. Adapun dosa yaitu apa yang engkau gelisahkan di hatimu dan engkau tidak suka kalau ada orang yang mengetahuinya.” (Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Muslim)
Pembaca dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla, Sahabat ini bertanya kepada Nabi tentunya agar dia bisa beramal. Demikianlah seharusnya adab seorang yang bertanya, yaitu ketika dia belajar hendaknya diniatkan untuk diamalkan. Selain itu, apa yang ditanyakan oleh sahabat ini adalah pertanyaan yang sangat indah, yaitu tentang apa hakikat kebajikan dan apa hakikat dosa?
Adapun jawaban Nabi yang berkaitan dengan hakikat kebajikan, beliau berkata, “husnul khuluq (akhlaq yang mulia).”
Kita tahu bahwasanya kebajikan itu mencakup perkara yang sangat banyak. Semua kebaikan adalah kebajikan. Tetapi mengapa Rasūlullāh mengkhususkan penyebutan husnul khuluq (akhlaq yang mulia)? Hal ini tidak lain adalah untuk menunjukkan keutamaan dan keistimewaan akhlak yang mulia. Sabda Nabi ini mirip seperti sabda Nabi ,
الْحَجُّ عَرَفَةُ
“Haji adalah (wukuf di) padang Arofah.” (HR. At-Tirmidzi )
Hadits ini bermakna inti dari ibadah haji adalah wukuf di padang Arofah. Jadi, bukan berarti haji itu cuma wukuf di padang Arofah saja. Tetapi ada juga yang namanya thowaf, ada namanya sa’i, ada namanya ihram, dan ada namanya ibadah-ibadah yang lain (lempar jamarat, mabit di Mina, mabit di Muzdalifah) yang kesemuanya merupakan rangkaian ibadah haji. Adapun Nabi mengkhususkan penyebutan wukuf di padang Arofah adalah karena hal ini merupakan inti dari ibadah haji.
Sama halnya seperti ungkapan al-birru husnul khuluq (kebajikan adalah akhlak yang mulia). Artinya, akhlak mulia memiliki kedudukan yang sangat tinggi dalam Islam. Oleh karenanya, kalau kita ingin melihat dalil-dalil tentang akhlak yang mulia, kita akan menjumpai dalil-dalil yang sangat banyak.
Misalnya sabda Nabi ,
لَيْسَ شَيْءٌ أَثْقَلَ فِي الْمِيزَانِ مِنْ خُلُقٍ حَسَنٍ
“Tidak ada suatu yang lebih berat daripada akhlak yang mulia dalam timbangan (pada hari kiamat).” (HR. Ahmad no. 27.532 )
( Alhabib Quraisy Baharun )
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholii 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim