PROFIL PONDOK PESANTREN ASY’ARIYAH WONOSOBO
Nama Pesantren : Tahfidz al-Qur’an al-Asy’ariyyah
Pendiri : K. M Mutaha Bin Nida Muhammad
Tahun Berdiri : 1832
Pengasuh : KH. Ahmad Faqih Muntaha
Alamat : Jl. KH. Asy’ariyyah No. 09 Kalibeber Mojotengah – Wonosobo
No. Telephone : (0286) 322048
Website : www.al-asyariyyah.com
Jumlah Santri : 2.240 Santri
Pendidikan : SD, SMP, SMA, SMK, MA, Diniyah
Biaya : 780.000,- sampai 820.000,-
Profil
Melaui tipu dayanya, penjajah Belanda pada 1830 menangkap P. Diponegoro, dan melucuti senjata para pengawalnya yang sempat. Diantara prajurit pengawalnya yang sempat meloloskan diri adalah R. Hardiwijaya dengan nama samaran KH. Muntaha Bin Nida Muhammad pada 1832, beliau yang juga dikenal dengan KH. Muntaha tiba di Desa Kalibeber, Kecamatan Kalibeber, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Waktu itu Kalibeber merupakan Ibu Kota Kawedanan Garung diterima oleh Mbah Glondong ”penduduk” Desa Kalibeber. Atas petunjuk Mbah Glondong, KH. Muntaha mendirikan sebuah masjid dan Padepokan santri di Dusun Karangan Ngebrak Kecamatan Kalibeber. Dipingggir sungai Prupuk yang sekarag dijadikan makam keluarga kyai. Padepokan ini kemudian berkembang menjadi Pondok Pesantren Tahfidz Al- Qur’an (PPQ) Al-Asy’arriyah.
Lokasi PP Tahfidz Al-Qur’an Al-Asy’ariyyah ini tidak jauh dari Gunung Dieng dengan wisata yang berada 10 Km disebelah Utara kota Wonosobo, kota dingin disebelah Barat Kota Magelang. Ditempat ini pada awalnya Muntaha Bin Nida Muhammad mengerjakan agama islam kepada anak-anak dan masyarakat sekitar. Pengajaran ini pada awalnya cukup diselenggarakan di rumah atau masjid. Lama-kelamaan “pemina” -nya semakin banyak, sehingga untuk pengajarannya memerlukan lembaga dan bangunan yang lebih luas. Dan setelah mengalami beberapa generasi, wadah pengajaran ini berkembang menjadi PP Tahfidz Al-Qur’an al-Asy’ariyyah dan menemukan identitasnya seperti sekarang ini. Ilmu-ilmu Pondok yang diajarkan di PP ini adalah baca tulis Al-Qur’an, Tauhid, dan Fiqih.
Pondok Pesantren ini letaknya juga berdekatan dengan Universitas Sains al-Qur’an (UNSIQ) yang memungkinan dicetaknya kader-kader islam yang handal dengan jumlah mahasiswa saat ini sekitar 1.000 orang.
Disamping terkenal bidang Tahfidz Al-Qur’an, selama beberapa tahun terakhir PPTQ Al-Asy’ariyyah ini terkenal dengan Mushaf Al-Qur’annya yang terbesar di Indonesia, bahkan mungkin terbesar di dunia Mushaf ini sekarang tersimpan di Bayit Al-Qur’an, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta. Apabila Mushaf besar kedua yang tengah diselesaikan adalah Versi Beirut. Sampai sekarang sudah ada 4 buah Mushaf Al-Qur’an yang terbesar, Jakarta; Islamic Center Jakarta, dan di kantor Gubernur Jawa Tengah.
VISI
“Berilmu Amaliyah, Beramal Ilmiyah, Berakhlakul Karimah, Berjiwa Quraniyah, dan Bermu’asyaroh Basyariah”
MISI
Menumbuh-kembangkan sikap akhlakul karimah pada santri yang sesuai denga syariat islam
Melaksanakan bimbingan, pembelajaran, dan penghayatan nilai islam secara optimal
menumbuhkan sikap kompentitif pada santri untuk meraih prestasi sepiritual
Menerapkan menejemen partisipatoris dengan melibatkan semua komponen yang ada
menumbuhkan semangat keterpaduan yang sinergis antara Emotional, Intelektual, dan sepiritual.
TUJUAN
Membentuk pribadi Muslim yang bertakwa kepada Allah SWT, berakhlakul karimah, bertanggungjawab dalam menjalankan amanah, serta berjiwa Qur’ani dan mengamalkannya
Mewujudkan wadah pengembangan idealisme ilmiah yang terjangkau oleh masyarakat
Masyarakat dan Potensi Wilayah
Masyarakat Kalibeber, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah dikenal dengan masyarakat petaninya. Mereka umumnya petani sawah dengan tanaman utama padi, ada pula sebagian yang bertani sayur-mayur, tembakau dan lain lain. Disamping itu, kini juga mulai banyak penduduk yang bekerja sebagai buruh dan pedagang.
Seperti masyarakat Jawa Tengah lainnya, penduduk Kalibeber juga beragama islam yang taat, meskipun ada pula satu dua orang yang kurang taat menjalankan ibadah, khususnya, shalat lima waktu. Setelah ada PPTQ Al-Asy’ariyyah tampak keislaman dan ketaatan mereka menjalankan ibadah semakin baik.
Organisasi Kelembagaan
Pengelolaan PP Tahfidz Al-Qur’an (PPTQ) Al-Asy’ariyyah pada awalnya ditangani oleh Yayasan Aswaja Baiturrahim yang didirikan oleh KH. Muntaha Ali dengan Akta Notaris No. 17 Tahun 1980 yang kemudian diubah menjadi Yayasan Al-Asy’ariyyah dengan Akta Notaris No. 78 Tanggal 27 Februari 1989.
Adapun pengurus Yayasan Al-Asy’ariyyah terdiri atas badan pendiri PPTQ Al-Asy’ariyyah , dewan pengurus terdiri dan ketua I, wakil ketua II , sekertaris ,wakil sekertaris bendahara dan wakil bendahara.
Selain mengelola Pondok Pesantren Yayasan Al-Asy’ariyyah juga mengelolah lembaga-lembaga pendidikan, diantannya: Madrasah diniyah, Salafiyah Panti Asuhan Darul Aitam, SD Takhassus Al-Qur’an SMP, Takhassus Al-Qur’an, dan SMK Takhassus Al-Qur’an.
Kegiatan pendidikan
Selama satu dasa warsa terakhir, PPTQ Al-Asy’ariyyah sudah menggabungkan dua sistem pendidikan, yaitu sistem salafiyah dan sistem modern.
Pendidikan Sekolah
Pada 1960, di lingkungan PPTQ Al-Asy’ariyyah didikan sekolah-sekolah formal keagamaan yaitu Taman Kanak-kanak/ Raudlatul Athfal (RA), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) Al-Ma’arif. Pada tahun 1967 lembaga-lembaga pendidiakn tersebut di negrikan. Setelah menempati di lingkungan PP selama 10 tahun, pada tahun 1977 MTs di pindahkan ke Dusun Ngebrak, sedang MA di pindahkan ke Desa Krasak, masih termasuk wilayah Kecamatan Kalibeber, Kabupaten Wonosobo.
Pendidikan Luar Sekolah
Kegiata-kegiatan pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan oleh PPTQ Al-Asy’ariyyah adalah Diniyah Wustho, yaitu pendidikan agama islam bagi siswa SMP, dengan bahasa pengantar bahasa Arab, tanpa imtihan (ujian). Diniyah Ulya, diperuntukan bagi siswa-siswa SMA dengan bahasa pengantar bahasa Arab dan tanpa imtihan. Diniyah Mahasiswa,diperuntukan bagi mahasiswa-mahasiswa perguruan tinggi umum. Tahfidzul Qur’an diikuti oleh mereka yang memang memiliki tekad besar untuk menjadi hafidz al-Qur’an.
Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler terdiri dari kursus komputer, kursus sablon, kursus tata boga, prosesing pertanian, menjahit dan bela diri.
Ciri Khas
Tahfidz al-Qur’an, penulisan Mushaf al-Qur’an.
Saran dan Prasarana
Guna menunjang kegiatan belajar-mengajar, PP Tahfidz Al-Qur’an Al-Asy’ariyyah menyediakan 29 ruang belajar, 2 ruang kantor, 3 ruang pimpinan PP, 1 ruang Guru/Ustadz,1 ruang laboratorium, 18 asrama putra, 18 asrama putri, 1 ruang koperasi, 1 ruang klinik,1 buah masjid, 5 buah kamar mandi/WC Ustadz/Guru, 4 buah kamar mandi/WC santri, 6 buah kantin, 1 ruang penginapan tamu, dan 2 buah aula.
Disamping itu, di lingkungan PP ini juga terdapat lapangan olah raga, lapangan sepak bola, voli, basket, badminton, tenis meja, dll.
Program Pengembangan
Di bidang ekonomi, terdapat koperasi yang menyediakan kebutuhan-kebutuhan para santri dan para Guru, koperasi simpanpinjam serta warung telepon yang dibuka di pasar Kalibeber, untuk melayani kebutuhan masyarakat.
Selain itu juga dibuka toko klontong untuk melayani kebutuhan sembako masyarakat lingkungan. Untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, dibuka kantin santri dan juga ada usaha peternakan dan perikanan. Namun, diakui bahwa usaha-usaha ekonomi tersebut baru bermanfaat sebagai wahana pelarihan bagi para santri. Usaha-usaha ini belum memberikan sumbangan finansial berarti bagi PP.
Dalam rangka menatap masa depan, PP merencanakan membuat tenpat perkulakan/toko swalayan, menambah lokasi wartel, membuka klinik persalinan, membuka pelayanan pupuk, membuka KUT dan pengembangan unit usaha yang telah berjalan.
Beberapa unit usaha tersebut kemudian di kordinasikan dibawah pengelolaan, KOPONTREN yang sejak 1996 telah mendapat izin usaha dengan nomor 12810/BH/KWK.II/VII/1996 tertanggal 9 April 1996 dengan nama KOPONTREN NUSA USAHA. Selain beberapa unit usaha diatas, kini telah dibuka pula Wartel Nusa Usaha, Foto Studio Al-Fitroh, computer Al-Asy’ariyyah, Photo Copy El-Nusa, Poliklinik Hj. Maryam dan Wisnu Press.
Semoga informasi ini bermanfaat
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholii 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
Tags:
Info Pondok Pesantren