KELAK AJAL AKAN MENGHAMPIRI DIRI KITA
Habib Munzir al Musawa : Hadirin-hadirat akan datang suatu masa kita akan dikuburkan dan selesai. Disaat itu ia sendiri bukan satu dua hari, bukan satu dua tahun mungkin ribuan tahun dalam kesendirian.
Ketika kita berbicara pada siapapun tidak bisa pula berbuat apa-apa hanya pasrah akan ketentua Allah. Tidak bisa berbuat apapun selain pasrah kepada ketentuan illahi, bukan satu dua tahun tapi ribuan tahun. Didalam kegelapan barzakh dalam keadaan sendiri, apa yang mereka perbuat? Hanya menanti dan menunggu saja, itu saja yang mereka perbuat. Menunggu…menunggu…menunggu sidang akbar.
Berbahagialah mereka yang dimasa hidupnya dipenuhi dengan berlian-berlian ibadah sehingga perhiasan mulia itu menemaninya pula dialam barzakh didalam penantiannya didalam sidang akbar.
Merugilah mereka yang wafat dalam keadaan miskin kepada ibadah, maka ribuan tahun didalam kegelapan, ribuan tahun dalam rintihan, ribuan tahun dalam penyesalan, ribuan tahun sendiri, sendiri
hadirin – hadirat, tidak ada teman, tidak ada musuh, tidak ada kekasih, tidak siapapun menemani. Demikian keadaan setiap manusia yang wafat,
demikian keadaan kita pula, akan tetapi ketika seorang hamba didalam iman… maka amal ibadahnya akan menemaninya kalau barangkali lebih dari itu ruhnya berkumpul bersama Shiddiqqin, nanti saat saat perjumpaan sidang akbar dg Allah,
beruntung orang orang yang wafat dalam kerinduan kepada Allah, ia wafat dalam kedaan rindu kepada Allah, maka ia menunggu ribuan tahun dalam barzakh dalam kerinduan, sehingga ia dibangkitkan di Yaumil Qiyamah bersama orang oaring yang rindu kepada Allah, betapa indah ketika perjumpaan antara Allah dan dirinya tang tel;ah ribuan tahun menanti perjumpaan dengan Allah, sedangkan Allah menjelaskan kepada Sang Nabi, sang Nabi menjelaskan kepada kita ‘Man ahabba liqa’allah, ahabballah liqa’ah…’ barang siapa yang rindu perjumpaan dengan Allah maka Allah rindu berjumpa dengannya.
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholi 'ala sayidina Muhammad nabiyil umiyi wa 'alihi wa shohbihi wa salim