KISAH SEORANG AHLI IBADAH & SEORANG AHLI MAKSIYAT
Kisah seorang ahli ibadah & seorang ahli maksiat Bani Israil menjadi bukti kuat atas hal itu. Ada dua orang bani israil, yg satu tidak pernah bermaksiat, sementara yg lainnya tidak pernah taat. Yg satu berjalan turun dari biara ke pantai, sementara yg lainnya berjalan dari pantai naik ke gunung. Mereka pun berpapasan di tengah jalan. Sambil membuang muka, ahli ibadah berkata dengan sombong,
"orang ini fasik, takkan beruntung, takkan diampuni Allah." Ia berpaling, meremehkan. Sementara orang fasik td pun berpaling dari orang shaleh itu karena malu, merasa tidak punya muka di depannya. "Aku ini siapa dihadapan orang ini? Dia ahli ibadah bani israil. Ya Allah, ampunilah aku." katanya dalam hati sambil menyingkir dengan sopan karena merasa dirinya penjahat kelas kakap.
Rupanya, Allah memantau mereka, kemudia berfirman, "Aku benar2 sudah menghapus amal orang shaleh itu & mengampuni dosa orang fasik itu. Sekarang, mereka sama2 memulai dari nol." Selesai! Kini, mereka setingkat, sederajat. Kenapa? Karena orang shaleh td mencampur ibadahnya dengan kesombongan & kebanggaan di hatinya, sedangkan orang fasik itu (setelah bertemu orang shaleh td) hatinya hancur & terhina, menunduk & mengakui kejahatannya. Inilah manfaat lain menjalin hubungan & bertatap muka dengan orang shaleh.
(Sayyidil Habib Ali Zainal Abidin Al Jufri)
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholii 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim