Jadi, setiap kali mendapat tambahan ilmu, kita mesti bangga, karena itu artinya Allah memuliakan kita dengan memberi ilmu, warisan para nabi. Tetapi, pada saat yg sama, kita jg mesti cemas bahwa ilmu itu malah menambah hujjah yg menjatuhkan kita di akhirat kelak. Orang yg menerima ilmu dengan hakikat ini, takut akan menjadi hujjah yg menyerang & menjerumuskannya, sehingga ia tidak memiliki kesempatan untuk takabur. Ia merasa takut. Semakin ilmunya bertambah, ia kian merasa dikepung marabahaya & hujjah. Semakin sopan kepada Allah, ia makin menunduk & merasa diawasi Allah, sehingga kesempatan takabur benar2 terturup.
Sementara itu, peluang orang yg merasa cukup dengan bentuk ilmu peluang untuk takabur terbuka makin lebar. Layaknya sebuah balon, semakin ditiup, kian membesar, sampai meletus. Tidak demikian halnya dengan orang yg ilmunya meliputi bentuk & halikat. Ia akan santun & takut kepada Allah. Inilah buah ilmu yg mesti ditemukan para pencari ilmu, bukan malah menyombongkan diri dengan ilmu yg didapat.
(Sayyidil Habib Ali Zainal Abidin Al Jufri)
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholii 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholii 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
Tags:
Dakwah Habaib dan Ulama