TINGKATAN CINTA KEPADA RASULULLAH SAW
Guru Mulia Al-Habib Umar bin Hafidz:
Ciptakanlah rasa rindumu kepada Rasulullah SAW, sebagaimana yang termaktub dalam Firman-Nya: “Rasulullah adalah karunia yang paling nyata”.
Dengan perasaan rindu kepada Beliau SAW, maka akan membuat amal seseorang menjadi mulia.
Jika seseorang mempunyai ikatan bathin dengan hal-hal yang mulia, niscaya semua amalnya kan ikut menjadi mulia.
Namun sebaliknya jikalau seseorang memiliki ikatan bathin dengan hal-hal yg rendah, maka seluruh amal bahkan kehidupannya menjadi rendah pula.
Lihatlah, perasaan kerinduan Sayyidina Abubakar Ash-Shiddiq kepada Rasulullah SAW. Ketika itu Nabi Muhammad SAW mendatangi rumah Sayyidina Abubakar di waktu yg tak seperti biasanya, yaitu ketika menyampaikan berita rahasia tentang perintah Allah SWT agar Beliau SAW berHijrah.
Tanpa pikir panjang, Sayyidina Abubakar bertanya: “Apakah aku dapat menemanimu, wahai Rasulullah?..Aku mohon, izinkanlah aku untuk menemanimu wahai junjunganku?”
Mendengar permintaan Sayyidina Abubakar Ash-Shiddiq yang muncul dari hati yang tulus, Rasulullah SAW pun mengiyakan.
Kemudian Sayyidina Abubakar menitikkan air mata bahagia karena kerinduannya yg begitu besar kepada Rasulullah SAW dan ia sadar bahwa dirinya tak akan mampu berpisah dengan Baginda Nabi Muhammad SAW.
Sehingga Sayyidah Aisyah r.a. yg ketika itu sangat masih belia usianya, berkata: “ Baru kali ini aku melihat ada orang yg menangis karena bahagia”.
Kesungguhan Sayyidina Abubakar untuk berjuang bersama Nabi Muhammad SAW, untuk menemani Nabi Muhammad Saw benar-benar muncul dari hati yang tulus.
Dari hati yg memancarkan kecintaan serta keimanan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya, maka oleh Allah SWT, hal itu diganjar dengan menemani Rasulullah SAW selama tiga hari tiga malam berada di dalam Gua Tsur.”
Lihatlah pula kerinduan Sayyidina Bilal RA di saat-saat akhir ketika ajal akan menjemputnya. Ketika dengan kesedihan yang mendalam istrinya menangis mengetahui akan tiba saat perpisahan dengan suami tercinta. Apa yang diucapkan Sayyidina Bilal RA,
“Alangkah bahagianya besok aku akan bertemu dengan Rasulullah dan sahabat-sahabatnya.”
Begitu pula disebutkan dalam sebuah riwayat, ketika seorang sahabat yang baru berusia 10 tahun meminta kepada ayahnya agar diizinkan untuk berperang di jalan Allah dan di medan perang. Ia berkata kepada sang ayah,
“Wahai ayah, tolong gambarkan paras Rasulullah dan sifat beliau, sehingga aku dapat mengkhayalkan agar bertambah semangatku dan aku berjuang menjadi syuhada.” --- Hal ini tiada lain didasarkan kepada kerinduan yang mendalam dari sahabat kecil yang belum pernah bertemu dengan Rasulullah SAW.
Bandingkan dengan apa yang diperbuat anak-anak kita sekarang, mereka di usia 12 tahun keatas hanya rindu kepada pemain bola atau pemain film yang mungkin dalam seumur hidupnya belum pernah bersujud kepada Allah SWT sama sekali. Karena itu, didiklah anak-anak kalian untuk rindu kepada Rasulullah.
Habib Abdullah bin Abubakar Alaydrus mengatakan di dalam syairnya,
“Dengan perasaan rindu seseorang akan tinggi amalnya.”
Mudah-mudahan semua ini menjadikan kita rindu kepada Rasulullah. Akhirnya, semoga Allah memberikan kesehatan dan kekuatan kepada Al-Habib Anis Alhabsyi agar dapat selalu membimbing kita. Mudah-mudahan seluruh keluarganya dan saudara-saudaranya diberi kesehatan oleh Allah SWT. Amien.
Wallahu a'lam Bishowab
Allahumma sholli 'ala Sayyidina Muhammad wa'ala alihi washobihi wasalim