REZEKI & JODOHMU TAK AKAN TERTUKAR
Seberapa pun kau usahakan bila bukan rezekimu tak kan bisa kau miliki, dan bila itu rezekimu, tak akan bisa diambil orang meski mereka berusaha merampasnya. Itulah takdir hidup!
Banyak manusia yang takut tidak kebagian rezeki, sehingga hal yang haram pun diambilnya.
Dan rezeki tak mungkin tertukar, Allah telah membagi rezeki dengan adil dan sesuai ukuran hambanya.
Ø¥ِÙ†َّ رَبَّÙƒَ ÙŠَبْسُØ·ُ الرِّزْÙ‚َ Ù„ِÙ…َÙ†ْ ÙŠَØ´َاءُ ÙˆَÙŠَÙ‚ْدِرُ Ø¥ِÙ†َّÙ‡ُ Ùƒَانَ بِعِبَادِÙ‡ِ Ø®َبِيرًا بَصِيرًا
“Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya; Sesungguhnya Dia Maha mengetahui lagi Maha melihat akan hamba-hamba-Nya.” (Al Isra’: 30)
Janganlah khawatirkan rezekimu, karena Allah sudah menjamin untuk semua makhluk hidup.
Namun, khawatirkanlah amalanmu karena Allah tidak menjamin seorang manusia masuk surga.
Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda,
إن الرزق ليطلب العبد كما يطلبه أجله
"Sesungguhnya rizki akan mengejar seorang hamba seperti ajal mengejarnya” (HR. Ibnu Majah, 5312 )
Allah dan Rasul-Nya yang mulia tidak meninggalkan umat Islam tanpa petunjuk dalam kegelapan, berada dalam keraguan dalam usahanya mencari penghidupan.
Tetapi sebaliknya, sebab-sebab rizki itu telah diatur dan dijelaskan. Seandainya umat ini mau memahaminya, menyadarinya, berpegang teguh dengannya serta menggunakan sebabsebab itu dengan baik, niscaya Allah Yang Maha Pemberi Rizki dan memiliki kekuatan akan memudahkannya mencapai jalan-jalan untuk mendapatkan rizki dari setiap arah, serta akan dibukakan untuknya keberkahan dari langit dan bumi.
Allah berfirman:
وكم من دآبة لا تØمل رزقها، الله يرزقها وإياكم وهو السميع العليم.
“Dan berapa banyak makhluk bergerak yang bernyawa yang tidak (dapat) membewa (mengurus) rezekinya sendiri, Allah lah yang member rezeki kepadanya dan kepadamu. Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui" (Al-Ankabut: 60)
“Fokuskanlah pikiranmu untuk memikirkan apapun yang diperintahkan Allah kepadamu. Jangan menyibukkannya dengan rezeki yang sudah dijamin untukmu. Karena rezeki dan ajal adalah dua hal yang sudah dijamin, selama masih ada sisa ajal, rezeki pasti datang. Jika Allah -dengan hikmahNya- berkehendak menutup salah satu jalan rezekimu, Dia pasti -dengan rahmatNya- membuka jalan lain yang lebih bermanfaat bagimu.
Renungkanlah keadaan janin, makanan datang kepadanya, berupa darah dari satu jalan, yaitu pusar.
Lalu ketika dia keluar dari perut ibunya dan terputus jalan rezeki itu, Allah membuka untuknya dua jalan rezeki yang lain [yakni dua puting susu ibunya], dan Allah mengalirkan untuknya di dua jalan itu; rezeki yang lebih baik dan lebih lezat dari rezeki yang pertama, itulah rezeki susu murni yang lezat.
Lalu ketika masa menyusui habis, dan terputus dua jalan rezeki itu dengan sapihan, Allah membuka empat jalan rezeki lain yang lebih sempurna dari yang sebelumnya; yaitu dua makanan dan dua minuman.
Dua makanan = dari hewan dan tumbuhan. Dan dua minuman = dari air dan susu serta segala manfaat dan kelezatan yang ditambahkan kepadanya.
Lalu ketika dia meninggal, terputuslah empat jalan rezeki ini, Namun Allah –subhanahu– membuka baginya -jika dia hamba yang beruntung- delapan jalan rezeki, itulah pintu-pintu surga yg berjumlah delapan, dia boleh masuk surga dari mana saja dia kehendaki.
Dan begitulah Allah Ta'ala-, Dia tidak menghalangi hamba-Nya untuk mendapatkan sesuatu, kecuali Dia berikan sesuatu yang lebih afdhal dan lebih bermanfaat baginya. Dan itu tidak diberikan kepada selain orang mukmin, karenanya Dia menghalanginya dari bagian yang rendahan dan murah, dan Dia tidak rela hal tersebut untuknya, untuk memberinya bagian yang mulia dan berharga”.
( Alhabib Quraisy Baharun )
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholii 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
Tags:
Dakwah Habaib dan Ulama