"TIDAK SEMUA DOA BISA MASUK KESINI...HANYA DOA YANG DISERTAI SHALAWAT ATAS RASULULLAH SAW LAH YANG BISA SAMPAI KESINI".
KISAH NYATA PUTRI SULTHONUL ILM AL HABIB SALIM BIN 'ABDULLAH BIN 'UMAR ASY-SYATHIRI YANG BERMIMPI BERTEMU SAYYIDATINA FATIMAH AZ-ZAHRA
"Tadi malam aku bermimpi... Saat itu, seolah-olah aku sudah mati, aku bisa melihat orang-orang yang menangisi kepergianku",
"Saat itu aku mengalami rasa takut yang luar biasa, tatkala mulai ditinggalkan sendirian dalam liang lahat, saat ketika keluargaku pun ikut meninggalkan kuburanku dengan tangis, aku berkata pada mereka dengan air mata yang mengalir,
"Abi.., Ummi.., Kakak.., Adik.., Jangan tinggalkan aku sendiri disini, aku takut.".
"Tapi mereka tidak mendengar sama sekali, ketakutanku itu semakin menjadi ketika waktu Maghrib sudah mulai datang dan aku berada di tempat yang gelap sendirian",
"Aku mendengar suara langkah karena menyadari akan ada sesosok Makhluq Allah yang akan
menghampiriku, membuatku tambah ketakutan, dan akupun memejamkan mataku seraya mendengar suara yang berkata :
"Ikutlah denganku.."
"Aku masih terdiam karena ketakutan, dan dia berkata lagi,
"Tidak usah takut, ikutlah dengan ku, disini bukan tempatmu."
"Aku pun mengikutinya, kami terbang ke suatu ruangan yang dimana di ruangan itu di penuhi dengan aktifitas kesibukan membawa banyak kertas",
"Aku bertanya kepadanya : Dimana ini?",
Beliau menjawab : "Di tempat dimana do'a Insan di kumpulkan".
Aku : "Apa isi kertas itu?".
Beliau: "Isi kertas itu adalah Do'a".
Aku : "Apa itu Do'a setiap Insan di setiap waktu?".
Beliau : "Ini bukan hanya Do'a setiap insan, tapi Do'a seluruh Makhluq Allah Swt".
Aku : "Apa setiap Do'a akan naik kesini?".
Beliau : "Tidak...Tidak semua Doa bisa masuk kesini, hanya Do'a yang disertai Shalawat atas Rasulullah Saw lah bisa sampai kesini...Ayo mari, ikutlah denganku".
Aku pun terbang mengikuti Wanita itu dan sampailah kami disuatu ruangan dimana ruangan itu tertata rapih.
Aku : "Bagaimana dengan yang ini? Tampak hanya ada sedikit Malaikat yang bertugas disini dibanding tempat yang sebelumnya?".
Beliau : "Iya tempat ini dikhususkan untuk pengiriman rezeki ke seluruh Alam atas izin Allah Swt".
Aku : "Subhanallah, apa ini juga termasuk pengiriman mushibah juga azab kepada Mahluq-Nya?".
Beliau : "Disini hanya mencatat apa yang Allah Kehendaki, Malaikat disini hanya menjalankan tugas menurunkan rezeki dan musibah atas Izin-Nya...Ayo ikutlah lagi denganku ketempat berikutnya".
Aku diajak terbang kesuatu ruangan, dimana ruangan itu sepi, hanya ada 1 Malaikat yang bertugas disana".
Aku : "Mengapa dia sendirian?".
Beliau : "Ini adalah ruangan khusus dimana Malaikat ini bertugas mencatat menerima ungkapan syukur dan terima kasih dari Hamba Allah Swt".
Aku : "Apakah ini juga mencakup seluruh Alam?".
Beliau : "Tentu".
Aku : "Mengapa sesedikit ini?" Bukankah banyak sekali Hamba Allah yang bersyukur".
Beliau : "Banyak dari mereka yang bersyukur hanya dengan lisan saja, tidak melibatkan ungkapan yang tulus dari hati atas pemberian Rabb-Nya".
"Aku menangis saat mengetahui aku adalah termasuk orang yang miskin dalam bersyukur".
Aku : "Mengapa engkau begitu tahu tentang hal ini?".
Beliau : "Ayahku yang memberitahukan ini kepadaku".
Aku : "Apakah kau juga memberitahukan hal ini kepada selain aku...Kenapa sesosok Bidadari seperti engkau begitu peduli dengan pendosa sepertiku?"
Beliau : (Tersenyum) "Tidak, hanya orang-orang tertentu...Aku peduli padamu".
Aku : "Sungguh mulia engkau, Rahmat Allah atasmu juga keluargamu".
Beliau: Kemarilah anakku.
Aku : "Kenapa kau memanggilku dengan sebutan anakmu?".
Beliau : "Kerena kau memang anak ku, darah dagingku".
Aku : "Aku ini puteri dari pernikahan Sayyid Salim Asy-Syathiri dengan Syarifah Humaira Al-Haddad, akulah darah daging mereka".
Kami menangis.
Beliau : "Akulah Ibu dari Ayah Ibumu dan Kakekmu berasal...Akulah Fathimah binti Rasulullah Saw".
Masya Allah
Wallahu a'lam Bishowab
Allahumma Shalli 'Alaa Sayyidina Muhammad Wa 'Alaa Aali Sayyidina Muhammad.