Kemuliaan Rasulullah Terhadap Musuh
Saat pertikaian antara muslim madinah dan kafir makkah mencapai puncaknya..
Terdapat Seorang kepala suku bernama Hamama, pemasok semua kebutuhan gandum Makkah, beliau mendapat hidayah dan menjadi seorang Muslim. Saat itu beliau berhenti menjual gandum untuk Makkah dengan tujuan membuat Kafir makkah tidak mendapat pasokan makanan.
Para pemyembah berhala kota Makkah, yang menghadapi bahaya kelaparan, mencoba melobi kembali Hamama. Namun gagal dan Hamama tetap pada pendirian untuk tidak menjual bahan makanan pada penduduk Kafir Makkah..
Sebagai upaya terakhir, pemimpin Makkah mengirim delegasi kepada Nabi Muhammad (shallallahu alaihi wa alaa aalihi wasallam) Mereka berkata,--- "Jika kita tidak dapat menemukan solusi/maaf dari Anda, kami akan mati kelaparan."
Mendengar ini, apa tindakan Nabi Saw?
Apakah beliau tidak ingat orang orang tersebut pernah memboikot dan
tidak membiarkan semua Muslim menerima sebutir gandumpun selama tiga tahun? --- Juga fakta bahwa,kaum Muslim mereka dipaksa untuk berhijrah dan tidak diberi hak hidup di tanah air mereka (makkah) hanya karena beliau dan pengikutnya mengatakan, "Tuhan kami adalah Allah".
Bahkan beberapa kali mereka berupaya membunuhnya secara diam diam?
Bagaimana dengan upaya mereka beberapa kali mengirimkan tentara dalam jumlah besar ke madinah untuk menghabisi kaum muslim?
Bukankah saat ini merupakan moment yang tepat tuk membalas perbuatan mereka?
Tapi Muhammad Saw adalah Rasulullah (utusan Allah), kemuliaan dan cinta kasihnya tak berbatas.. Tak peduli seberapa parah permusuhan yang di kobarkan/kebencian mereka padanya..
Beliau memerintahkan Hamama untuk kembali menjual gandum buat penduduk Makkah. Hamama langsung mematuhi perintah Rasulullah Dan terhindarlah penduduk Makkah dari bahaya kelaparan..
Begitu pula sewaktu terjadi perang Uhud, saat beliau terluka, dari mukanya mengucur darah suci beliau..
Rasulullah mngangkat tangannya ke langit dan berdoa untuk orang musyrik Mekah yang membuat beliau terluka parah dengan doa:
"Ya Allah! Maafkan mereka karena tidak dapat melihat kebenaran. Jika mereka melihatnya, mereka tidak akan bertindak seperti ini. "
Rasulullah Saw berusaha menyeka darah yang turun deras dari mukanya dengan tangannya, mencegah darahnya terjatuh ke tanah. Beberapa sahabat melihatnya. Kemudian, mereka bertanya, "Wahai Rasulullah! Mengapa Anda mencegah darah Anda jatuh ke tanah? "
Rasulillah Saw menjawab, "Ini adalah hukum Allah. Jika suatu kaum melukai seorang Nabi yang diutus kepada mereka sebagai rahmat Allah dengan menumpahkan darahnya di tanah, Allah tidak akan memberikan mereka penundaan dalam maaf.. Mereka akan di basmi habis terkena azab..
Inilah Kemuliaan Nabiku dan Nabi Kalian...
Wallahu a'lam Bishowab
Allahumma sholli 'ala Sayyidina Muhammad wa'ala alihi washobihi wasalim