PERJALANAN HAJI ABUL WAFA
Ada seorang lelaki yang akan menunaikan ibadah haji. Temannya datang kemudian berpesan, "Tolong sampaikan salamku kepada Al-Musthofa... Katakan kepada beliau bahwa fulan bin fulan mohon Syafa'at di hari kiamat." Lelaki itu menyanggupi permintaan temannya.
Setelah tiba saatnya, lelaki itu berangkat haji dan Ziarah ke makam Nabi Saw. Selesai Ziarah ia dan rombongannya kembali ke Mekkah. Setelah menempuh satu hari perjalanan, ia teringat pesan temannya.
"Aku akan kembali ke Madinah. Ada urusan yang belum ku selesaikan," kata si lelaki.
"Bagaimana kamu ini?! Ini adalah kafilah yang besar. Jika kamu kembali ke madinah, kamu tak akan mendapatkan rombongan seperti ini lagi!" Kata mereka.
"Aku tahu itu. Tolong jaga barang-barangku," pinta laki-laki itu. Setelah mereka mengiyakan, lelaki itu kemudian kembali ke Madinah seorang diri.
Sesampainya di Makam Nabi Saw, ia segera menyampaikan pesan sahabatnya. Setelah menunaikan Amanah, ia mulai memikirkan cara untuk menyusul rombongannya.
"Adakah Kafilah yang akan berangkat menuju ke Mekkah?!" Seru si lelaki mencari tahu.
"Mungkin 2 hari lagi akan ada kafilah yang berangkat ke Mekkah!" Jawab penduduk Madinah.
Ia kemudian bermalam di Madinah. Dalam tidurnya ia mimpi bertemu Rasulullah Saw, "Hai lelaki... siapa namamu?" Tanya Rasulullah Saw.
"Namaku Abul Khair."
"Tidak, namamu adalah Abul Wafa' (orang yang menepati Janji). Engkau telah meninggalkan Madinah, tapi kau kembali lagi untuk menyampaikan pesan temanmu. Tugas telah kau tunaikan, sekarang apakah engkau hendak pergi ke Mekkah?"
"Benar ya Rasulullah. Kafilahku telah berangkat, dan 2 hari lagi baru ada Kafilah lain yang berangkat ke Mekkah."
Rasulullah lalu mendorong tubuh si Lelaki tersebut. Lalu ia terbangun dari tidurnya, dan terkejut melihat Ka'bah di depan matanya. Delapan hari kemudian Kafilahnya baru datang dari Madinah.
[Al-Habib Muhammad bin Hadi AsSeggaf]
Kebaikan akan di balas dengan kebaikan. Abul Khair memperoleh karunia ini karena menunaikan Amanah temannya. Allah memperlihatkan perbuatan baik Abul Wafa kepada Nabi Muhammad Saw. Dan beliau, Rasulullah selalu mengawasi Amal umatnya. Allah berfirman:
فسيرى الله عملكم ورسوله والمؤمنون
"Maka Allah dan Rasul-Nya, serta orang-orang Mukmin, akan MELIHAT pekerjaan mu." (Qs. AtTaubah: 105)
Jadi selain Sholawat, Syariat tidak kalah jauh pentingnya, Di hadapan Rasulullah Saw. Cerita ini lebih menonjolkan keCintaan Rasulullah kepada Orang yang menepati Janji dan Melaksanakan amanat dari orang lain. Sehingga Allah tetapkan orang tersebut untuk di datangi Rasulullah melalui mimpi.
Tidak mustahil kita akan mengalami hal yang sama. Bila Allah berkehendak.
Sholu 'Ala Rosulillah..!
Wallahau a'lam Bishowab
Allahuma sholii 'alaa sayyidina muhammad wa 'ala aaalihi wa shohbihi wa salim