Pertanyaan :
"Antara bergaul atau tidak...Bagaimana saya bisa mengetahui sahabat yang bisa menambahkan kedekatan saya dengan Allah??
Jawaban Guru Mulia Habib Umà r bin Hafidz :
1. Jauhilah siapapun yang engkau tidak bisa mengajarinya dan engkau tidak bisa belajar darinya...
2. Jauhilah siapapun yang engkau tidak bisa memberikan manfaat kepadanya dan engkau tidak bisa mengambil manfaat darinya...
3. Jauhilah siapapun yang engkau tidak bisa memberikan pencerahan kepadanya dan engkau tidak mengambil pencerahan darinya...
4. Jauhilah siapapun yang bersifat demikian selama engkau tidak berada didalam kondisi terdesak dikarenakan urusan dunia atau akhirat...
1. Bergaullah dengan orang yang bisa engkau berikan kemanfaatan dan engkau bisa mengambil manfaat darinya...
2. Bergaullah dengan orang yang engkau bisa berikan pencerahan kepadanya dan engkau bisa mengambil pencerahan darinya...
3. Bergaullah dengan orang yang kamu bisa mengajarinya dan engkau bisa belajar darinya..
Bergaullah dengan pergaulan yang baik ketika engkau bersama keluarga, tetangga, kerabat dan siapapun yang engkau temui ketika engkau berada di masjid untuk melaksanakan sholat Jum'at dan sholat berjama'ah atau yang engkau temui dipertemuan dan acara yang engkau hadiri...
Janganlah bergaul hanya dikarenakan dorongan hawa nafsumu dan karena kamu merasa nyaman ketika berteman dengannya Karena hal ini adalah tanda kerugian...
Imam Haddad berkata:
"Jangan berteman dengan seseorang hanya karena kamu mengagumi penampilan luarnya...sebelum kamu menelitinya"
Beliau juga berkata:
"Bertemanlah dengan orang yang baik, berilmu, dan berada dijalan hidayah...
Jauhilah dan janganlah berteman dengan orang selain ini...semoga engkau mendapatkan hidayah"
"Adapun uzlah (menyendiri) yang biasa dilakukan oleh orang tertentu untuk mendapatkan kedekatan dengan Allah maka hal itu ada tata caranya, dibawah bimbingan para Syaikh (guru) dan hanya dilakukan oleh orang tertentu..."
"Kalau kita yang masih awam maka kita diwajibkan untuk bergaul diatas dasar dan asas yang telah disebutkan. Tidak bergaul dengan orang yang membahayakan agama dan dunianya. Tidak memberikan peluang sedikitpun untuk mendengarkan sesuatu yà ng bisa membahayakan agamà dan dunianya..."
" Bahkan orang awam berada didalam sabda Nabi Muhammad:
" Tinggalkan urusan orang kebanyakan..Sibuklah dengan tugas dan tanggung jawabmu sendiri.
Dan termasuk dari tanggung jawabmu keluarga, rekan kerja, orang yang sholat dimasjid yang sama denganmu, orang yang engkau temui dijalan dan yang bersamamu ketika dikendaraan. Lakukan apa yang Allah wajibkan atasmu kepada mereka.
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholi 'ala sayidina Muhammad nabiyil umiyi wa 'ala 'alihi wa shohbihi wa salim