KUPAS TUNTAS RIYA
AlHabib Ali Al Jufri:
Jadi bagai mana tuk mengatasi riya?
Makhluk mana yang bisa memberi ?
Apa sebenarnya makhluk yang dapat memberi sesuatu kepada kamu?
Apa sebenarnya mereka mampu memberikan apapun?
Apa sebenarnya mereka itu mampu memberikan kebaikan atau keburukan kepada kita?
Seandainya kalau manusia itu sujud kepada manusia walaupun itu dilarang, apakah akan menaikan taraf diri kamu atau memberi kamu semacam pangkat?
Mungkin kamu merasakan "aku ini banyak disanjung oleh manusia"
tapi Wallahi.. pada hakikatnya dia tidak memberi kamu apapun. dia tidak memberi kebaikan sedikitpun ataupun keburukan
Ingatlah, takala kamu berdiri di Hadapan Allah (saat hari kiamat) kami tidak mendapati manusia bersama kamu
Apa Hasilnya Sholat yang kamu telah tunaikan?
Hari-Hari yang engkau jalani dengan berlapar (berpuasa) ?
Bacaan Al-Quran yang telah engkau lantunkan?
Sedekah yang telah kamu berikan?
Kebaikan yang telah engkau lakukan?
Akan terbongkar segala kebenaran oleh Sang Maha Tau tentang apa yang disembunyikan atau yang dizahirkan..
Maka, apa kamu menyangka dapat membohongi Allah saat ditanya "Wahai hambaKu, apa saja yang telah kau lakukan (di Dunia) ?
Apakah kamu akan menjawab "ya Allah aku sholat karena Mu"
Sedangkan kamu sibuk mencari pandangan manusia?
dan bila kamu melakukan kebaikan kami sibuk dengan (kehadiran) si fulan untuk memandang kamu.
Terdapat penggalan Hadist yang sangat menakutkan diri ku (habib Ali Al-Jufri) dan juga mereka sebelum kami. Sesungguhnya mereka yang pertama berdiri di hadapan Allah dan akan dicampakan dalam neraka itu adalah golongan Ulama.
Dengarkan kata kata ini.. mereka yang masuk neraka lebih dulu ialah orang alim, sebelum dimasukannya iblis,firaun dan haman.
Orang alim, Muslim, takala mereka berdiri di hadapan Allah dan ditanya suatu pertanyaan: "Wahai hambaKu, apa yang telah engkau lakukan (di dunia) ?
Jawab ornag alim itu : " Wahai Tuhanku sudah semestinya aku belajar dan mengajar (ilmu Agama) karena Engkau"
Maka Berseru Allah kepada dia: "kamu telah berbohong! sesungguhnya engkau belajar karena ingin diri kamu digelari sebagai orang alim, dan mengajar karena ingin digelari sebagai guru!. Maka Allah perintahkan dia tuk masuk kedalam neraka.
Kemudian berdiri di hadapan Allah seorang yang suka bersedekah/berbuat baik maka Allah bertanya "Apa yang telah engkau lakukan? "
maka orang yang suka bersedekah itu menjawab: "sudah tentu aku memberi sedekah dan berbuat baik karena engkau"
Maka Allah Berseru: "kamu telah berbohong! sesungguhnya kamu memberi sedekah karena kamu ingin orang kenal diri engkau sebagai orang yang murah hati, suka bersedekah dan suka berbuat baik!", maka dikatakan kepadanya "engkau pergi ke neraka bersama apa yang kamu niatkan dan apa yang kamu inginkan (pujian)". Maka muka muka orang yang suka bersedeqah itu dicampakan ke neraka.
Kemudian berdirilah di hadapan Allah orang Syahid di Jalan Allah. maka Allah bertanya kepada dia: "Apa yang terlah kamu lakukan (di dunia)?
maka dia menjawab: "Sesungguhnya aku berperang karena Engkau dan mati syahid di jalan Engkau"
Maka Allah berseru "Tidak, sesungguhnya kamu telah berbohong ! engkau berperang karena ingin digelarkan sebagai seorang yang berani dan bersungguh sungguhagar saat kau mati dikenal orang sebagai 'Syahid' !. Maka dia disuruh untuk masuk ke neraka dan dicampakan mukanya di dalam neraka.
Bagaimana Cara Melawan Riya dalam Hati ?
Maka apabila manusia melihat kamu (sedang melakukan amal kebajikan). saat itu manusia akan memuji kamu... tapi tanamkan dalam hati kejujuran kalau kita berlaku kebaikan tersebut karena Allah.
Katakan pada dirimu : "Ya Allah maafkanlah aku sesungguhnya aku benci (riya) karena dia berbahaya"
Sebagaiamana Ulama berkata "langkah pertama untuk mengobati riya adalah membencinya (riya)!, Pandanglah sifat riya ini dengan pandangan kebencian.
Apabila terlintas dalam hati kamu penyakit riya katakanlah pada diri kamu "Ini sesuatu yang menjijikan wahai diriku !", "wahai diriku jauhi daripada sifat riya ini".
Wallahu a'lam Bishowab
Allahumma sholli 'ala Sayyidina Muhammad wa'ala alihi washobihi wasalim