Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mengatakan: “Wahai hamba-hamba Allah, kalian harus melaksanakan dengan setia lima kali shalat dalam sehari semalam pada waktu-waktunya yang telah ditentukan. Kalian harus melaksanakannya dengan memenuhi semua syarat-syaratnya dan semua rukun-rukunnya. Kalian tidak boleh melaksanakannya dengan lalai, kalian pasti sudah pernah mendengar kata-kata Allah: “Maka celakalah orang-orang yang shalat, yang lalai akan shalat mereka (QS Al-Mâ‛ûn (107): 4-5).
Ibn ‘Abbâs r.a pernah mengatakan (untuk menjelaskan hal yang tampaknya paradoks itu): “Demi Allah! Bukanlah yang dimaksud itu adalah bahwa mereka meninggalkan shalat sama sekali, melainkan bahwa mereka menunda-nundanya hingga keluar dari batas-batas waktunya yang telah ditentukan.”
Bertobatlah, sebab dengan demikian Allah akan melimpahkan rahmat-Nya kepada kalian. Dan benar-benar setialah kepada kewajiban kalian begitu kalian telah diberi ganjaran atas taubat kalian. Bertaubatlah dari perilaku kalian yang salah di masa lalu. Bertaubatlah, wahai kalian yang telah menunda-nunda shalat hingga keluar batas waktunya. Wahai kalian yang melakukan penafsiran yang palsu (ta’wîl) dan mengambil argumentasi yang menipu yamg dikemukakan oleh setan!
“Wahai kalian yang membiarkan diri ditipu oleh cara-caranya yang mengkhianati! Janganlah kalian mengira diri kalian kebal terhdap hukuman neraka. Janganlah kalian tertipu, sebab kalian mungkin dihukum bahkan di dunia ini—dengan kebutaan, ketulian dan sakit yang kronis, dengan kemiskinan yang disertai tidak adanya kesabaran untuk menghadapinya, dan dengan ketergantungan pada orang lain di saat orang itu berhati keras terhadap kalian—dan kemudian di akhirat dihukum dengan api neraka. Semua kesakitan ini dalah hasil buruk dari tindakan pembangkangan dan dosa. Marilah kita berlindung kepada Allah dari pembalasan dendam-Nya, dari kemarahan dan kemurkaan-Nya!
Ya Allah, ampunilah kami dan perlakukanlah kami dengan kelemahlembutan-Mu dan kemurahan-Mu yang mulia, bukan dengan keadilan-Mu! Anugerahilah kami berkah kepada kehendak-Mu. Amin.
Nabi Saw. diriwayatkan telah mengatakan: “Allah Swt. telah menciptakan malaikat-malaikat penyiksa (zabâniyah) di dalam neraka. Mereka melayani Allah dengan cara melakukan balas dendam terhadap musuh-musuh-Nya, orang-orang kafir. Jadi, manakala Dia berkehendak untuk menyiksa seorang kafir, Dia berkata kepada malaikat-malaikat itu: ‘Peganglah dia!’ Tujuh puluh ribu malaikat dari mereka dengan segera maju ke depan ke arah orang kafir itu, dan begitu dia jatuh ke tangan salah satu malaikat itu, dia meleleh bagaikan gajih di dalam api, hingga tak ada sesuatu pun yang tertinggal pada tubuhnya kecuali lelehan-lelehan. Kemudian Allah mengembalikan tubuhnya kepada keadaannya yang semula, dan para malaikat itu lalu mengikatnya dengan belenggu dan rantai api, mengikat kepala dan kakinya bersama-sama. Kemudian mereka melontarkannya ke dalam api nereka.”
( Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam kitab Jala Al-Khathir )
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholii 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbhi wa salim